Pesawat Aerotek X1 Ciptaan dalam Negeri

  1. Kapal Udara Tahun 1709

Pesawat Aerotek X1 dari Indonesia, sebelumnya, tahun 1709 Lana de Terzi menyimpulkan bahwa jika suatu benda menggunakan ruang tembaga besar untuk menyimpan gas, benda itu bisa lebih ringan daripada udara.

Ruang digunakan sebagai kekuatan transportasi. Sirkulasi udara juga harus dijaga semaksimal mungkin agar benda tetap bisa terbang. Karya tersebut mengilhami Portugis Bartolomeo Gusmao untuk menciptakannya pada tahun 1709.

  1. Balon Udara Panas (1783)

Pada tahun 1783, dua bersaudara, Joseph dan Jack Montgolfier, bisa menerbangkan objek berdasarkan prinsip pesawat. Mereka mengganti bahan tembaga menggunakan bola sutra besar.

Ada slot di bagian bawah bola guna membakar sedotan dan udara panas menjadi sumber energi. Sebuah kotak tanpa penutup terpasang pada bola lalu penumpang masuk ke kotak.

  1. Monoplane (1790)

Setelah percobaan “Terbang Lebih Ringan Dari Udara” tanpa ada sayap, para ilmuwan mulai berpikir menggunakan sayap lagi. Seorang penjelajah Inggris George Cayley, merancang sebuah pesawat sederhana.

Sebelum pembuatan pesawat Aerotek X1, di negara luar oleh George Cayley dianggap sebagai penemu modern dan Ilmuwan William Samuel Henson bersama John Stringfellow bekerja sama untuk menyempurnakan pemakaian sayap.

  1. Zeppelin (1900)

Ferdinand Adolf Heinrich August von Zeppelin sudah menciptakan suatu balon udara besar bentuk cerutu untuk bermanuver ialah seorang ahli penerbangan dari Jerman.

Karena prinsip airship, bernama Zeppelin ini dapat terbang lebih akurat. Jenis tersebut dilengkapi dengan sirip, mesin, dan juga tangga.

Zeppelin telah berhasil melewati uji terbang pertamanya di tahun 1900. Pesawat tanpa sayap tersebut melakukan penerbangan pertamanya di tahun 1909.

  1. Biplan (1903)

Dua bersaudara dari Amerika Serikat, Orville dan Wilbur Wright, membuat pesawat berbilah dua memakai mesin 12 HP. Mereka biasa menyebutnya dengan selebaran.

Baca juga: Mengulas Hyperloop Konsep Teknologi Kecepatan Masa Depan

Wright mengundang media serta masyarakat untuk melakukan uji terbang di Kitty Hawk Hill 17 Desember 1903. Dengan pilot di bawah sayap, selama 12 detik mampu terbang di ketinggian 36 meter.

Keberhasilan ini dianggap sebagai tonggak baru dalam pengembangan bersayap dan bertenaga. Hal ini juga tidak kalah dengan penemuan anak bangsa yaitu pesawat Aerotek X1.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini