Sejarah Pohon Natal dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Primaradio.co.id – Sejarah pohon natal sangat erat bagi umat nasrani. Keberadaannya akan sering kita jumpai ketika perayaan natal, yang identik menggunakan pohon cemara. Nantinya pohon memiliki beragam beberapa ornamen khas, yang membuatnya terlihat sangat cantik.

Baca Juga : 3 Perbedaan Santa Claus dan Sinterklas Perlu Diketahui

Sehingga kalian dapat menemuinya secara mudah pada perayaan tanggal 25 Desember setiap tahunnya. Hal ini merupakan hari besar keagamaan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Selain itu ornamen ini juga menjadi salah satu unsur penting dalam perayaannya.

Terlepas dari hal tersebut sudah tahukah kalian bahwa terdapat sejarah panjang dari ornamen ini? Keberadaan ornamen cantik tersebut memiliki sejarah panjang hingga bisa kalian temukan dalam bentuk sekarang. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

2 Sejarah Pohon Natal dari Legenda Dua Legenda di Dunia

Berbicara tentang salah satu ornamen ini tentu tidak dapat terlepas dari umat Kristiani. Meski demikian tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan ornamennya. Saat berbicara tentang tradisi ini tentu tidak terlepas dari perayaan natal pada tanggal 25 Desember.

Meski demikian masih banyak orang yang belum tahu tentang perkembangannya. Padahal hal ini menjadi salah satu informasi penting, untuk melihat perjalanannya sampai sekarang. Bahkan dari perjalanannya kita bisa mengetahui beberapa perubahan, yang signifikan.

Santo Bonifasius

Sejarah pohon natal juga tidak dapat terpisahkan dari perjalanan hidup St. Bonifasius. Pada awalnya rombongan dari St. Bonifasius melintasi jalan Romawi Kuno di malam natal. Malam itu sedang turun salju sehingga jejak dari rombongan tidak dapat terlihat lagi.

Pada perjalanan ini kelompok Santo Bonifacius bertemu sekelompok orang, yang ingin melakukan pengorbanan anak kepada Thor. Thor merupakan dewa kuat menurut kepercayaan masyarakat setempat dulu.

Sekelompok orang tersebut ingin mempersembahkan anak kepada pohon ek. Tentunya Santo Bonifacius bersama rombongan ingin menghentikan perbuatan jahat ini. Selanjutnya secara ajaib pohon inn berhasil tumbang dan muncul keajaiban lain.

Namun tiba-tiba muncul hembusan angin besar dan secara ajaib pohon terbelah menjadi empat bagian. Bahkan bagian akarnya tercabut dan muncul pohon cemara mudah seperti menara gereja. Rombongan Santo percaya bahwa pohon inn merupakan penunjuk surga.

Dalam legenda ini St Bonifacius membawa dan menebang cemara tersebut. Setelah itu terdapat perayaan di tengah api unggun dimana semua orang akan memutarinya. Disini ST Bonifasius menceritakan kisah Betlem dan beberapa orang disana menatap takjub.

Dari kisah ini ada beberapa nama, yang muncul dalam perjalanan St Bonifasius. Beberapa nama dalam sejarah pohon natal ini adalah sebagai berikut:

Nama Dalam Perjalanan ST Bonifasius

  • Duke Alvord
  • Asulf
  • Hundred

Martin Luther

Selanjutnya adalah cerita dari tokoh Reformasi Gereja bernama Martin Luther. Pada cerita tersebut Marthin sedang berjalan di hutan. Saat malam hari Martin Luther terkesan pada sebuah pemandangan indah dari jutaan gemerlap bintang di atas langit.

Bahkan dari bintang tersebut muncul cahaya bercabang pada pohon cemara. Tentunya pemandangan indah di tengah hutan tersebut menjadi sebuah keajaiban. Selanjutnya Martin Luther membawa pulang setelah menebangnya.

Berikutnya agar suasana lebih gemerlap seperti pemandangan di hutan, maka Martin memasang beberapa ornamen penunjang. Nantinya pada beberapa tiap cabangnya terpasang lilin-lilin hingga menyerupai gemerlap bintang.

Martin Luther merupakan sosok penyayang dan berhati lembut. Penemuan pohon inn muncul pertama kalinya ketika Martin berjalan di tengah hutan sambil memikirkan bayi Kristus. Hingga pada akhirnya penemuan pohon tersebut mampu memberikan suka cita.

Sejarah Pohon Natal Lebih Modern dari Jerman

Sebelumnya kita telah membahas dua legenda besar tentang keberadaan ornamen ini. Berikutnya kalian perlu mengetahui perkembangannya yang lebih modern. Banyak orang bahkan menyebut asal ornamen perayaan ini dari Jerman.

Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari perjalanan di abad pertengahan. Terdapat pertunjukan teatrikal di barat Jerman, yang mengusung tema mengenai Adam dan Hawa. Di dalamnya menceritakan tentang keberadaan pohon surga.

Dalam teatrikal tersebut menggambarkan bentuk pohon surga sebagai tanaman cemara, yang menggantung buah apel. Hal tersebut nantinya dapat melambangkan keadaan dari taman Eden.

Hingga pada akhirnya seiring berjalannya waktu setiap tanggal 24 Desember masyarakat Jerman akan mendirikan pohon di depan rumahnya. Nantinya pohon tersebut memiliki beragam hiasan dan ornamen sebagai bentuk perayaan dalam hari keagamaan ini.

Tentunya mulai dari sini mengawali sejarah pohon natal modern, yang bentuknya tidak jauh berbeda dari sekarang. Selanjutnya sekitar abad ke-16 beberapa orang akan membawa potongan tanaman cemara dan menghiasnya.

Nantinya akan ada beberapa roti, apel serta kacang mengelilingi tanaman tersebut. Jadi di abad ini tidak hanya apel yang terpasang sebagai ornamen. Baru pada abad ke-17 hiasannya lebih beragam lagi.

Pada kurun waktu ini kalian bisa menemukan hiasan daun emas, kertas, lilin dan lainnya. di abad ini penggunaannya sudah ada pada festival di kerajaan besar. Hingga akhirnya tradisi tersebut menjadi populer pada kalangan bangsawan.

Selanjutnya pada abad ke-19 ketika masyarakat Jerman bermigrasi, maka tradisinya mulai menyebar ke berbagai penjuru. Selanjutnya mulai banyak orang menambah ornamen seperti wafer, yang menjadi pertanda penebusan Kristus.

Sedangkan untuk lilin dan kue memiliki filosofi sebagai penerang dunia. Hal ini juga menggambarkan sosok Kristus bagi umat Kristiani.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini