Sejarah Masjid Dome of The Rock di Palestina

Kesultanan Utsmaniyah

Masjid Dome of The Rock kembali dilakukan saat masa pemerintahan Sulaiman Al Qanuni tahun 1520 – 1566. Bagian luar pada Kubah Shakhrah masa itu sudah berlapis ubin dengan waktu pengerjaan hingga sekitar 7 tahun.

Bukan hanya itu saja, ada tambahan hiasan pada bagian dalamnya sehingga membuat bangunannya tampak megah. Beberapa tambahan hiasan sendiri berupa mozaik, tembikar, marmer yang membutuhkan beberapa abad lamanya hingga selesai.

Bagian dalam juga terdapat hiasan berupa kaligrafi yang mengambil ayat-ayat dari Al-Quran. Surah Yasin berada di ubin atas, pengerjaannya pada abad ke-16 saat pemerintahan Sultan Sulaiman, kemudian ada juga Surah Al-Isra’ yang menerangkan mengenai Isra’ Mi’raj.

Tahun 1620 terjadi pembangunan monumen bernama Kubah Nabi, yaitu kubah mandiri yang ada di dekat Kubah Shakhrah. Ketika era kekuasaan Mahmud II tahun 1917, terjadi renovasi berskala besar pada kompleks masjidnya.

Pasca Utsmaniyah

Masjid Dome of The Rock sempat mengalami kerusakan parah karena terjadi gempa bumi di Yerikho pada 1927. Selanjutnya, pemerintah Yordania dengan bantuan dana dari Turki dan Arab membuat program perbaikan ekstensif tahun 1955.

Perbaikan tersebut mengganti sejumlah besar ubin yang terpasang saat masa pemerintahan Sulaiman Al Qanuni. Sebelum tahun 1959, bagian kubah ditutup dengan timah hitam, lalu tahun 1965 timah hitam diganti dengan perunggu aluminium berlapis emas.

Baca Juga : Salah Satu Masjid Tertua, Masjid Saka Tunggal Banyumas

Al Aqsa merupakan salah satu bangunan suci umat Islam yang menjadi salah satu destinasi turis mancanegara. Bagian kompleksnya yang paling terkenal adalah masjid Dome of The Rock karena memiliki sejarah sangat panjang.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini