Penjualan NFT Global Turun, Tidak Laku Terjual?

primaradio.co.id – Pemeriksaan data pasar menunjukkan bahwa pasar token yang berkembang mengalami penurunan parah pada tahun 2022. Hal ini terjadi akibat pasar crypto yang luas dan menyebabkan pembekuan banyak aset crypto dan koleksi digital. Penjualan NFT global turun lebih dari 76% dari musim puncaknya pada akhir 2021 sebagai akibat dari pasar cryptocurrency  yang lemah dan hanya mencapai $638 juta pada bulan Desember.

Baca juga: Aplikasi Trading Crypto Terbaik 2023 untuk Pemula di Indonesia

Data yang dikumpulkan oleh CryptoPresale.com menunjukkan bahwa pada tahun 2022, volume transaksi untuk koleksi digital turun sekitar 80% dari tahun ke tahun di semua industri, dari seni digital hingga game blockchain. Khususnya, masalah lain di tahun 2022 termasuk skeptisisme investor mengenai kurangnya kejelasan peraturan, pencurian, dan penipuan di NFT, menyebabkan volume transaksi menurun sebesar 38% pada tahun 2022.

Penjualan NFT global turun sangat tajam selama bulan ketujuh tahun 2022. Penurunan ini dikarenakan ketidaktertarikan minat investor terhadap koleksi digital. Walaupun penjualan Non-Fungible Tokens (NFTs) melonjak pada awal tahun 2022, sayangnya trend bearish pasar yang sempat populer pada minggu kedua bulan mei tidak membantu volume penjualan proyek NFT di bulan-bulan berikutnya.

Berikut merupakan informasi seputar NFT, perbedaanya dengan mata uang kripto dan mengapa penjualan NFT global turun? Yuk simak penjelasan dibawah ini. 

Apa Itu NFT? 

Penjualan NFT global turun
NFT

Seseorang yang baru mengenal atau mendengar NFT pasti sering bertanya-tanya, sebenarnya apa yang dimaksud dengan NFT? Lantas mengapa banyak orang membicarakan fenomena ini. Nah biasanya diidentifikasi dengan singkatanya, NFT merupakan token yang tidak dapat dipertukarkan. Jadi, NFT adalah aset digital yang berfungsi sebagai representasi dari berbagai barang berwujud dan tidak berwujud yang unik seperti real estat virtual, kartu olahraga yang dapat dikoleksi, seni digital, dan sepatu kets digital.

NFT dirilis sejak tahun 2014 dan menjadi terkenal karena dianggap sebagai cara baru untuk memiliki karya seni digital. NFT bisa diakses oleh siapapun dan dapat diperjual belikan secara online, karena didalamnya hanya terdapat aset digital. Biasanya penjual dan pembeli menggunakan mata uang kripto dalam bertransaksi. 

Siapa pun dapat mengakses NFT sehingga bisa untuk ikut menjual atau membeli berbagai gambar dan kolase online yang unik. Lalu pertanyaannya, kenapa banyak orang rela membeli NFT hingga jutaan bahkan miliaran rupiah yang hanya berupa gambar saja? Karena hanya pembeli asli yang dapat memiliki barang originalnya. Tidak hanya itu, pembeli akan memiliki autentikasi bawaan yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan. Kolektor akan memiliki “hak milik digital” hal itu hampir lebih dari barang itu sendiri.

  1. Fungsi NFT dan untuk Apa NFT digunakan? 

Terdapat teknologi blockchain yang berfungsi untuk penyimpanan kepemilikan investor atas pembeliannya. Nah, hal ini secara tidak langsung telah memberikan kesempatan bagi masyarakat terutama seniman dan para influencer untuk berkarya pada wadah yang bernama NFT. Dengan adanya NFT, para seniman tidak lagi harus membuat galeri atau menyewa balai lelang hanya untuk menjual karyanya. 

Dengan menggunakan NFT sebagai wadah karya seni digital, secara tidak langsung akan memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya. Para seniman dan influencer juga dapat menjualnya langsung ke konsumen sebagai NFT dan saat ini sudah banyak para artis yang berbondong-bondong beralih ke metaverse. 

  1. NFT Mengalami Penurunan Drastis 

Ketika kamu menilai jumlah pembeli unik dari bulan Juli, penurunan volume penjualan menyebabkan penurunan jumlah transaksi. Tercatat telah terjadi penurunan sebanyak 532.378 pembeli unik dan 5,6 juta transaksi. Perbandingan ini dapat terlihat pada Januari 2022, ketika penjualan global mencapai angka tertinggi kedua, terdapat pembeli unik yang mencapai 1,07 juta dan setara dengan 9,36 juta transaksi. 

Dengan menghasilkan penjualan kurang dari $700 juta untuk pertama kalinya sejak Juni 2021, kabar baru merilis NFT mencapai titik terendah pada tahun 2022 yang merupakan penurunan volume sebesar $4,14 miliar sejak 31 Januari. Selain melihat indikator pembeli unik dan transaksi, rata-rata nilai jual juga mengalami penurunan. Penurunan NFT global turun hingga 77% dalam nilai penjualan rata-rata dari bulan Januari sebanyak $511,33 menjadi $115,15 di bulan Juli.

Perbedaan NFT dengan Cryptocurrency

Penjualan NFT global turun
Perbedaan NFT dengan cryptocurrency

NFT umumnya dibangun menggunakan jenis pemrograman yang sama dengan cryptocurrency, seperti Bitcoin atau Ethereum, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. 

Uang fisik dan mata uang kripto dapat dipertukarkan, artinya dapat diperdagangkan atau ditukar satu sama lain. Nilainya juga sama, jika kamu memiliki uang kripto sebanyak satu dolar, maka akan selalu bernilai satu dolar lagi, satu Bitcoin selalu sama dengan Bitcoin lainnya. nah, kesetaraan mata uang kripto inilah yang menjadikannya sarana terpercaya untuk melakukan transaksi di blockchain.

Baca juga: Tips Untung Besar saat Pasar Crypto 2023 Mulai Lesu

Berbeda dengan kripto, setiap gambar atau NFT pasti memiliki tanda pengenal berupa tanda tangan, sama halnya seperti lukisan yang memiliki tanda tangan didalamnya. Hal inilah yang membuat NFT tidak dapat ditukarkan, namun dapat dijual belikan. Contohnya satu klip NBA Top Shot tidak sama dengan EVERYDAYS hanya karena keduanya NFT.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini