Sejarah Nahdlatul Ulama (NU), Berdirinya Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

Sejarah Nahdlatul Ulama tidak bisa dipisahkan begitu saja dari berdirinya bangsa Indonesia. Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa Nahdlatul Ulama atau lebih dikenal dengan singkatan NU ini merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang turut serta memberikan kontribusi besar dalam peradaban dan perkembangan Islam di tanah air.

Baca juga: 7 Aliran dalam Islam dengan Pandangan Berbeda

NU memiliki jutaan anggota yang mana terdiri dari para ulama, santri hingga masyarakat umum. Organisasi tersebut mempunyai ribuan pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan menjadi pusat pendidikan agama maupun sosial.

NU juga memiliki peran yang begitu signifikan dalam politik tanah air, hal tersebut bisa kalian lihat dari adanya anggota yang duduk di kursi parlemen serta terlibat dalam perumusan dan pembentukan arah kebijakan dalam negeri. Kali ini, kita akan mengulas secara mendalam terkait sejarah NU berdirinya hingga para pendiri yang perlu kalian ketahui.

Asal Mula Sejarah Nahdlatul Ulama, Lahirnya Organisasi Islam Terbesar di Nusantara

Asal Mula Sejarah Nahdlatul Ulama, Lahirnya Organisasi Islam Terbesar di Nusantara
Asal Mula Sejarah Nahdlatul Ulama, Lahirnya Organisasi Islam Terbesar di Nusantara

Sebenarnya, awal sejarah Nahdlatul Ulama atau NU ini berawal dari pembentukan Komite Hijaz. Adapun maksud dari Komite Hijaz ini adalah kumpulan panitia yang telah dibentuk oleh KH. Hasyim Asy’ari dan dikirimkan ke Muktamar Dunia Islam. Tujuannya supaya melindungi kebebasan dalam memilih mazhab dan kebijakan Raja Arab Saudi mengenai mazhab.

Awal permasalahan keagamaan tersebut dihadipi oleh sejumlah ulama pesantren saat Raja Arab Saudi dari Kerajaan Saud berkeinginan membongkar makam Rasulullah SAW. Hal tersebut dikarenakan makam menjadi tujuan ziarah dari banyak kalangan umat Islam di seluruh dunia namun dianggap sebagai bid’ah.

Selain itu juga, Raja Arab juga telah menerapkan kebijakan untuk menolak segala macam praktik mazhab agama Islam. Ia juga ingin supaya mazhab Wahabi yang dipergunakan sebagai mazhab resmi dalam kerajaan tersebut.

Rencana dari sang Raja pun akhirnya dibawa ke Muktamar ‘Alam Islami ataupun Muktamar Dunia Islam. Kebijakan inilah yang menjadi masalah utama disebabkan ulama pesantren beranggap bahwa hal tersebut sebagai langkah menghanguskan tradisi dan budaya dalam Islam yang selama ini sudah berkembang pesat. Lalu, rencana tersebut menjadi ancaman serius bagi peradaban Islam.

Ketika itu, KH. Abdul Wahab Chasbullah yang sudah bergabung ke dalam Central Comite Chilafat (CCC) menjelaskan bila delegasi CCC untuk Muktamar Dunia Islam mesti mampu mendesak Raja Arab Saudi untuk memberikan kebebasan dalam memilih mazhab. Sistem mazhab yang selama ini berlangsung di tanah Hijaz pun mesti dilindungi serta dipertahankan.

Hal inilah yang telah disampaikan oleh KH. Abdul Wahab melalui Kongres Islam Keempat yang berlangsung di Yogyakarta. Namun sayangnya, diplomasi tersebut telah berakhir dengan penuh kekecewaan. Pada akhirnya, ia pun melakukan langkah strategis dengan cara membentuk panitia tersendiri yang diberi nama Komite Hijaz. Guna menyampaikan pemikirannya langsung di Muktamar Dunia Islam, Komite Hijaz menunjuk degelasinya yakni KH. Raden Asnawi.

Tanggal Berdirinya Organisasi Islam Nahdlatul Ulama di Indonesia

Lalu, muncullah pertanyaan baru untuk institusi nama yang dikirimkan oleh Raden Asnawi sehingga dengan persetujuan dari KH. Hasyim Asy’ari sebagai guru dari KH. Abdul Wahab, terbentuklah organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama atau yang sekarang ini dikenal dengan nama NU.

Secara resminya, sejarah Nahdlatul Ulama ini berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H atau bertepatan 21 Januari 1926 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Organisasi tersebut fokus pada pergerakan di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan juga ekonomi.

Dalam proses penerapannya baik dalam tindakan maupun pola pikir, organisasi NU ini fokus pada Khittah NU yang berasal dari kitab Qanun Asasi dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kitab inilah yang secara spesifik dirumuskan langsung oleh KH. Hasyim Asy’ari.

Deretan Tokoh Penting dalam Pendirian Nahdlatul Ulama

Hingga sekarang ini, banyak orang yang mengetahui pendiri NU ialah tiga Kyai yang berasal dari Jombang. Meskipun di luar ada sederet nama lain yang ikut serta pada awal terbentuknya sejarah Nahdlatul Ulama. Beberapa dari kiai asal Jombang yang dimaksud seperti:

  • KH. Hasyim Asy’ari
  • KH. Abdul Wahab Chasbullah
  • KH. Bisri Syansuri

Mengapa hanya mereka bertiga? Sebab mereka inilah yang memiliki banyak peran pada masa awal pembentukan Nahdlatul Ulama. Mereka pun menjadi pimpinan tertinggi NU pada masa itu. KH. Hasyim Asy’ari sendiri ialah seorang pemimpin tertinggi pertama dikenal dengan nama rais akbar. Kemudian, disusul rais aam kedua seperti KH. Wahab dan rais aam ketiga, KH. Bisri.

Menilik Perkembangan Sejarah Nahdlatul Ulama di Indonesia

Menilik Perkembangan Sejarah Nahdlatul Ulama di Indonesia
Menilik Perkembangan Sejarah Nahdlatul Ulama di Indonesia

Nahdlatul Ulama menjadi organisasi sosiologis sekaligus keagamaan dalam menjawab berbagai macam permasalahan bangsa. Bukan hanya seluruh sejarah negara Indonesia saja, NU pun melalui tahap perkembangannya sejak akhir abad ke-19 hingga sekarang ini. Terlebih lagi pada masa sebelum dan masa kemerdekaan Indonesia yang perlu untuk kalian ketahui seperti:

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini