Bedah Film Badai Pasti Berlalu, Lika-liku Kisah Siska dan Leo

Bagi kalian yang suka film tema percintaan, pasti sudah tidak asing dengan Badai Pasti berlalu. Film yang rilis pertama kali tahun 1977 ini menjadi salah satu tontonan paling fenomenal bahkan telah di remake dalam berbagai versi sampai sekarang.

Karya sutradara Teguh Karya ini diangkat dari novel berjudul sama hasil pemikiran Marga T, yang terbit pada Maret 1974. Sebelumnya novel ini sempat pula dimuat sebagai cerita bersambung di harian Kompas yang muncul dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.

Baca juga: Pasir Berbisik Jejak Romantis dalam Sejarah Sinema Indonesia

Kisah tersebut akhirnya dijadikan sebuah yang menggandeng aktris terkenal Christine Hakim, Roy Marten dan Slamet Rahardjo sebagai pemainnya. Tidak hanya itu, di tahun 2007, film ini dibuat versi daur ulangnya oleh sutradara Teddy Soeriaatmadja. Mau tahu bagaimana isi cerita dari film tersebut? Pastikan kalian baca sampai akhir!

Produksi dan Pemain Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Marga T. Sebelum populer, novel ini berawal dari cerita bersambung di harian Kompas. Karena banyak yang suka, akhirnya Marga T menjadikannya sebuah novel pada 1974. Setelah rilis novel itu meledak di pasaran dengan angka penjualannya menembus 24.000 eks.

Sebelum mengupas sinopsisnya, ketahui dulu produksi dan pemain film tersebut :

Detail Produksi

  • Tahun Rilis : 1977
  • Negara : Indonesia
  • Durasi : 1 jam 55 menit
  • Genre : Drama
  • Sutradara : Teguh Karya

Pemain

  • Christine Hakim sebagai Siska
  • Roy Marten sebagai Leo
  • Slamet Rahardjo Djarot sebagai Helmi

Sinopsis Kisah Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu

Film ini berkisah tentang cinta segitiga antara Leo (Roy Marten), Siska (Christine Hakim), dan Helmi (Slamet Rahardjo). Sebelumnya Siska sempat patah hati karena tunangannya membatalkan perkawinan dan justru memilih  menikah dengan gadis lain. 

Kondisi tersebut membuat Siska menjadi kehilangan semangat hidup sehingga memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Selama menyendiri tersebut, Siska bertemu teman kakaknya, Jhonny yang bernama Leo.

Singkat cerita Leo bertaruh dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang ’Don Juan’ berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sebelumnya sempat padam dan tidak ada arah tujuan. Namun siapa sangka, Leo ternyata jatuh hati sungguhan kepada gadis tersebut.

Lambat laun Siska akhirnya perlahan mulai membuka hatinya untuk Leo. Akan tetapi di saat bersamaan, Siska juga mengetahui bahwa ternyata dirinya hanya dijadikan bahan taruhan. Kesalahpahaman ini akhirnya membuat gadis tersebut memutuskan untuk menjauh dari Leo.

Cerita Badai Pasti Berlalu berlanjut dengan munculnya Helmi, karyawan ayah Siska. Helmi merupakan pegawai klub malam, seorang pemuda yang lincah, dan juga seorang perayu. Namun dibalik tindakan Helmi mendekati Siska, ternyata ada rencana tersembunyi yang direncanakan.

Helmi ternyata hanya ingin memeras Siska dengan ancaman akan menyebarluaskan hubungan gelap Ayah Siska kepada Ibu Siska bila gadis tersebut tidak mau menerima lamarannya. Dengan berat hati akhirnya Siska menikah dengan Helmi, akan rumah tangga keduanya tidak berjalan dengan baik. 

Setelah menikah dengan Helmi badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska Hingga sampai pada kejadian dimana anak mereka meninggal dunia. Kematian anak mereka tersebut akhirnya membuat Siska berhasil bangkit dan melawan suaminya yang jahat itu.

Prestasi dan Penghargaan Film Badai Pasti Berlalu

Karya sutradara Teguh Karya ini berhasil menjadi film terlaris sepanjang 1978-1979 dengan jumlah penonton 212.551 orang. Karya ini juga berhasil memperoleh Piala Citra pada FFI 1978 di Ujung Pandang dan Piala Antemas FFI 1979 kategori film terlaris.

Selain itu, masih banyak penghargaan dan prestasi lain yang berhasil disabet oleh film tersebut. Berikut daftar lengkapnya :

  • Festival Film Indonesia : Best Cinematography (Citra Award)
  • Festival Film Indonesia : Best Sound Designer (Citra Award)
  • Festival Film Indonesia : Best Editing (Citra Award
  • Festival Film Indonesia : Best Music Design (Citra Award)
  • Festival Film Indonesia : Top Box Office Film 1978-1979 (Antemas Award)

Remake Film Badai Pasti Berlalu 2007

Badai Pasti Berlalu

Sukses pada tahun 1977, akhirnya film ini dibuat versi daur ulangnya dan rilis pada tahun 2007. Sutradara versi remake ini adalah Teddy Soeriaatmadja yang menggandeng Raihaanun, Vino Bastian, dan Winky Wiryawan sebagai sebagai pemain utamanya.

Sama seperti versi pertama, versi remake ini juga bercerita tentang kisah hidup Siska, yang diperankan oleh Raihaanun. Siska baru saja dikhianati oleh kekasihnya dan kemudian bertemu dengan seorang pria bernama Leo (Vino G. Bastian), teman kuliah kakaknya. 

Leo berniat mendekati Siska karena bertaruh dengan teman-temannya. Siska mengetahui hal tersebut hingga akhirnya kembali merasa sakit hati untuk kedua kalinya. Menjauh dari Leo, Siska dipertemukan dengan Helmi (Winky Wiryawan) seorang manajer kafe tapi memiliki karakter licik.

Selain ketiga tokoh utama di atas, film ini juga dibintangi oleh aktor kawakan Slamet Rahardjo, pemeran Helmi di versi tahun 1977. Ada juga Agastya Kandou, dan Dewi Irawan.

Badai Pasti Berlalu Versi Sinetron

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini