Film Pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once”

primaradio.co.id – Ajang piala Oscar menjadi penghargaan bergengsi, tidak heran jika film pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once” menjadi perbincangan hangat. Bagi penikmat filmnya mungkin sudah bisa memprediksi hal tersebut.

Baca juga : Serba-serbi Film Parasite Korea yang Menarik Diketahui

Film yang disutradarai oleh Daniel Kawan juga Daniel Scheinert ini, memboyong beberapa tujuh piala penghargaan Oscar tahun 2023. Walau dari segi sinopsis terlihat gambaran secara umum.

Tapi alur penyampaiannya dikemas begitu apik, sampai membuat penonton terbuai menikmati visual dari tampilan filmnya selama ditayangkan. Menariknya untuk pembuatannya juga tidak terlalu banyak melibatkan tim video editor besar.

Hanya terdiri setidaknya 5-7 dan tim yang bertanggung jawab untuk menggunakan APK Adobe Premiere Pro serta iMac lawas versi 2017. Membuat sebagian orang mempertanyakan teknik yang digunakan, mengingat spesifikasi iMac 2017 tidak terlalu baik.

Tapi, terlepas dari hal tersebut film ini menarik sekali untuk kita bahas, untuk bisa memahaminya lebih jauh simak terlebih dahulu sinopsisnya.

Berikut Sinopsis untuk Film Everything Everywhere All at Once

Everything Everywhere All at Once

Jatuh sebagai film pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once” menjadikan film satu ini benar-benar menarik sekali untuk kita bahas.

Dari segi sinopsis pastinya kalian merasa sepakat bahwa alurnya biasa saja, karena mengangkat cerita multidimensi dan ingin menyelamatkan dunia ini melalui multiverse tersebut. Agar bisa memahami alurnya dengan baik silahkan perhatikan sinopsis lengkapnya.

Tayang sejak tahun 2022, mengisahkan tentang seorang imigran berasal dari China dan tinggal di AS bernama Evelyn Quan Wang. Dirinya harus dihadapkan pada situasi rumit dengan banyak sekali masalah di dalamnya.

Pertama, Evelyn dimintai cerai oleh suaminya disaat sang Ayah sedang mengunjunginya. Kemudian ia juga harus dihadapkan kenyataan bahwa putrinya menyukai sesama jenis.

Ibu rumah tangga ini dan suaminya harus terlihat sukses di depan ayah Evelyn, namun karena berbagai masalah dalam kehidupannya membuat semua hal tidak berjalan dengan mulus.

Suatu hari, terjadi kejadian aneh dimana dirinya bertemu dengan Waymond yakni suaminya yang berasal dari universe lain. Namanya juga berubah menjadi Alpha Waymond, yang menjelaskan kepada Evelyn bahwa multiverse itu benar-benar ada.

Pada kesempatan tersebut Waymond terlihat meminta bantuan kepada istrinya agar bisa menyelamatkan multiverse dari ancaman Jobu Tupaki yang akan menghabisi seluruh dunia.

Ia juga memberitahu agar istrinya tersebut mencoba melakukan koneksi dengan dirinya yang berada di universe lain. Ini merupakan salah satu cara agar bisa mengalahkan Jobu Tupaki. Mendengar penjelasan tersebut Evelyn menyetujuinya dan memulai petualangan ke berbagai universe untuk menemukan varian dirinya yang lain.

Ibu rumah tangga ini terlempar ke dalam dunia dimana dirinya menjadi seorang pahlawan dan memiliki kekuatan super. Inilah awal petualangan seru mengalahkan musuh dan menyelamatkan multiverse dimulai.

Petualangan seru tersebut, dijamin bisa membuat kalian betah menikmati alurnya sampai selesai. Ketegangan, gelak tawa, dan perasaan campur aduk lainnya bisa mempermainkan emosi kalian.

Penghargaan Diraih Film Pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once”

Everything Everywhere All at Once

Setelah membaca sinopsis penghargaan Oscar “Everything Everywhere All at Once” kalian juga pasti merasa penasaran mengapa film ini mendapatkan begitu banyak penghargaan.

Mengutip dari sumber terpercaya, pencapaian film pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once” bisa mereka raih karena para kru filmnya, terutama bagian editor film mempunyai dedikasi, kerja keras serta kemauan yang tinggi untuk belajar.

Bahkan salah satu editornya yang independen mendapatkan penghargaan Oscar yakni Paul Rogers dalam kategori “Best Film Editing”. Editor video ini dan timnya, sudah berhasil menghasilkan film yang mampu bersaing dengan film sukses lainnya.

Selama proses pembuatan film pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once”, dikabarkan bahwa tim editor menghabiskan waktu selama berjam-jam lamanya. Hal tersebut dilakukan untuk bereksperimen hal baru juga brainstorming.

Tidak hanya itu saja, tim editornya juga mendorong diri mereka sendiri untuk meningkatkan dan belajar skill baru, kemudian saling berkolaborasi secara online.

Membuat mereka mampu menampilkan animasi 3D begitu kompleks serta terlihat komposisi visual begitu rumit dan semuanya digabungkan menjadi satu, dan menghasilkan sebuah film luar biasa.

Sedikit bocoran terkait dengan tampilan visualnya, saat sosok Evelyn menyadari dirinya memiliki kekuatan penonton dapat melihat transisi perubahan antar dimensi yang sangat mulus.

Untuk tampilan visualnya, tidak ditampilkan secara berlebihan melainkan sesuai porsinya. Tidak hanya itu saja saat tokoh utama bertemu dengan musuh utama, penonton dimanjakan dengan berbagai macam animasi 3D begitu menarik.

Tampak cut-to-out nya terlihat begitu presisi, sehingga mampu membuat film pemenang Oscar “Everything Everywhere All at Once” ini, menyuguhkan perbedaan warna scene di tiap dimensi sesuai dengan suasananya.

Dengan kualitas tersebut membuatnya mampu meraih 7 penghargaan, dalam 11 kategori yang mereka tempati;

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini