Mode Horor yang Cukup Berkesan
Hal menarik lain yang membuat kalian harus melihatnya adalah mode Horor. Bila melihatnya secara keseluruhan, sebenarnya sesi mencekamnya bukan dari hantu menakutkan, melainkan sisi gelap manusia.
Telur yang dibawa oleh Tinja lalu mendapatkan perawatan terbaik hingga akhirnya menetas dan merepresentasikan bagaimana keadaan perempuan tersebut. Kemudian, menjadi sesuatu hal yang menakutkan untuk ibunya.
Pada dasarnya, pertunjukan ini mirip dengan kisah balas dendam dengan seseorang tetapi, pengemasannya berbeda. Tidak heran bila melihatnya terasa segar karena, ide untuk menghadirkan suasana Horor cukup bagus.
Acting yang memukau
Salah satu faktor keberhasilan dari Film Hatching adalah peran memukau sejumlah tokohnya, terutama Siiri Solalina. Perempuan tersebut harus memerankan tokoh ganda, sebagai Tinja dan rasa amarahnya.
Untuk melakukannya memang tidak mudah, terlebih pada saat perubahan emosi dalam kurun waktu singkat. Tetapi, Siiri Solaina sangat berhasil, bahkan penonton merasa tertarik dan larut dalam ekspresinya.
Apa yang dilakukannya begitu pas dan tidak berlebihan, termasuk pemain lain yang performanya bagus, termasuk sosok ibu. Penonton benar-benar merasa kesal dan membencinya, bahkan menjadi pembahasan utama setelah keluar bioskop.
Salah satu yang kurang dan teramat sayang adalah bagian ending. Sepertinya, Hanna Bergholm tidak mampu mempertahankan performa bagusnya sejak awal. Pada ending terlihat sekali penurunannya dan sangat tajam.
Walau begitu, pertunjukan ini masih layak untuk ditonton. Terlebih bagi kalian yang memang suka Horor dengan konsep cerita berbeda, lebih menyentuh dan terasa menakutkan, apalagi visualnya begitu memanjakan mata.
Baca Juga : Film Lama Laga Komedi The Tuxedo yang Rilis Tahun 2002
Film Horor menjadi sajian cukup menarik karena, ceritanya kompleks terlebih elemen menakutkan bisa menjadi bumbu pembeda. Seperti itulah Film Hatching, pengemasannya mampu memikat penonton, kecuali bagian akhir.
