Film Susuk Kutukan Kecantikan, Obsesi Duniawi Berujung Tragis

Sedang gencar-gencarnya genre horor tayang di Indonesia, tidak mau ketinggalan film Susuk Kutukan Kecantikan hadir untuk menyapa para penggemar, mengusung genre murni horor bertema nuansa kedaerahan Jawa.

Baca juga: Film Horor Komedi: We Have Ghost Jajaran Top Netflix

Sudah rilis satu bulan tepat pada Agustus silam, film atau tontonan garapan dari Ginanti Rona akan menjadi pilihan menarik bagi Kalian. Sebab bukan hanya sekedar mengandalkan jumpscare sebagai penarik.

Ginanti Rona adalah seorang sineas yang sudah malang melintang dalam dunia perfilman tanah air, khususnya horor dengan garapan sebelumnya Kalian Pantas Mati dengan Qorin, simak alur ceritanya.

Sinopsis Film Susuk Kutukan Kecantikan

Sinopsis Film Susuk Kutukan Kecantikan
Sinopsis Film Susuk Kutukan Kecantikan

Awal mula kalian akan langsung terbawa ke dalam seorang tokoh bernama Laras seorang pekerja seks komersial yang sudah merasa jalan tersebut salah. Lalu tokoh berniat mulai tobat ke jalan benar.

Pemeran Laras (Hana Malasan) juga melakukan itu sekaligus demi memperbaiki hubungan dengan adiknya Ayu (Ersya Aurelia). Sayangnya niat baik tersebut harus terhalang dengan sebuah kecelakaan tragis.

Kecelakaan tersebut sebenarnya sangat parah dan harusnya bisa menewaskan Laras seketika. Namun, takdir berkata lain dan malah tokoh tersebut harus menjadi mayat hidup seperti sosok zombie.

Laras tidak bisa meninggal tapi kondisi tubuhnya makin membusuk seperti mayat, usut punya usut itu semua terjadi karena dalam film Susuk Kutukan Kecantikan, tokoh tersebut memakai sebuah susuk.

Sesuai alur cerita sebelumnya bahwa tokoh merupakan pekerja seks komersial, dan itu wajar dalam dunia tersebut. Kondisi makin memburuk dan membuat Ayu serta koleganya berinisiatif mencari bantuan.

Bersama-sama Laras dipindahkan ke dalam sebuah desa yang dulu pernah menyembuhkan ayah dari Ayu, di sana ada seorang dukun sakti yang harusnya bisa menyembuhkan kakaknya atas siksaan.

Namun, kedatangan Ayu dan kolega membawa Laras malah mengundang sebuah malapetaka bagi warga desa. Berbagai insiden tidak wajar berbau ghaib terus terjadi pada desa tujuan tersebut.

Keseruan cerita lainnya bisa kalian langsung simak pada penyedia tontonan resmi demi membuat para sineas makin kreatif dalam menggarap tontonan terbaik untuk anak bangsa sekaligus membanggakan Indonesia

Sebab marak sekali streaming ilegal yang tentu saja akan mengganggu karya anak bangsa. Membuat para kreator yang bersusah payah membuat sebuah mahakarya menjadi tidak dapatkan keuntungan finansial.

Para Pemeran Film Susuk Kutukan Kecantikan

Alur cerita berkembang dengan baik karena memiliki sejumlah pemeran utama serta pendukung berkualitas. Berikut ini adalah daftar pemeran beserta karakter yang mereka perankan dalam tontonan ini.

  • Hana Malasan (Laras)

Hana Malasan memerankan peran Laras, karakter utama dalam film ini.

  • Sheina Hafsah (Laras kecil)

Sheina Hafsah memerankan versi muda dari karakter Laras.

  • Ersya Aurelia (Ayu)

Ersya Aurelia memainkan peran Ayu, salah satu karakter utama dalam film Susuk Kutukan Kecantikan.

  • Zaellyn Aiza (Ayu kecil)

Zaellyn Aiza memainkan versi muda dari karakter Ayu.

  • Jourdy Pranata (Arman)

Jourdy Pranata memainkan peran Arman dalam film ini.

  • Elang El Gibran (Seno)

Elang El Gibran memerankan peran Seno dalam cerita.

  • Muhammad Khan (Prasetyo)

Muhammad Khan memerankan peran Prasetyo.

  • Izabel Jahja (Ratri)

Izabel Jahja memerankan peran Ratri dalam film Susuk Kutukan Kecantikan.

  • Whani Darmawan (Damar)

Whani Darmawan memainkan karakter Damar dalam cerita.

  • Banyu Bening (Rangga)

Banyu Bening memerankan karakter Rangga dalam film ini.

  • Mike Lucock (Desmond)

Mike Lucock memainkan peran Desmond.

  • M.N. Qomaruddin (Ustad Rahmat)

M.N. Qomaruddin memerankan karakter Ustad Rahmat dalam cerita.

  • Muhammad Abbe (Kresno)

Muhammad Abbe memerankan karakter Kresno.

  • Brilliana Arfira sebagai Sari

Brilliana Arfira memainkan peran Sari dalam film tersebut.

Masing-masing pemeran memiliki peran penting dalam mengembangkan cerita dengan berbagai konflik dan plot yang beragam. Film ini didasarkan pada peran dan interaksi antara karakter-karakter ini untuk menciptakan sebuah narasi menarik.

Semua makin lengkap dengan kerja sama tim dari Ginanti Rona (Sutradara), Ridla An-nuur dan Novi Hanabi (Produser), Husein M Atmodjo (Penulis Skenario), Gandang Warah (Sinematografer), dan Rumah Produksi populer Indonesia.

Seperti Visinema Pictures, Legacy Pictures, Visionari Capital, dan Goodwork, untuk durasi film akan berlangsung 102 menit yang pasti akan puas sekali Kalian tonton bersama keluarga atau orang terdekat.

Sebelum kalian menonton film Susuk Kutukan Kecantikan pada penyedia layanan streaming legal, kami sarankan untuk menonton bagaimana review lebih dahulu agar makin paham dengan alurnya.

Review secara Keseluruhan

Review secara Keseluruhan
Review secara Keseluruhan

Selain bisa paham dengan alur cerita, tentu dengan adanya review akan membuat kalian bisa menilai apakah cocok untuk menontonnya atau tidak. Sebab tanpa sebuah gambaran besar akan membingungkan.

Pertama apa yang bisa kita nilai adalah tentang sinopsis atau alur cerita, jelas dengan alur seperti itu akan sangat mirip dengan sinetron Azab yang populer pada TV lokal, ibu-ibu mungkin akan cocok.

Bisa kita katakan bahwa pemilihan premis sudah sangat awam dan klise untuk diangkat pada layar lebar. Namun, kerja sama tim yang apik membuat premis tersebut tetap terkesan mewah serta premium.

Setidaknya jauh lebih baik daripada sinetron Azab pada TV lokal, sebab ada pengemasan menggunakan elemen horor cukup sukses. Hanya saja tetap masih melekat kuat unsur drama ala lokal.

Terlepas dari pujian tersebut, mau tidak mau karena harus netral dalam penilaian. Film Susuk Kutukan Kecantikan masih sangat jauh dari kata sempurna, masih ada banyak pertanyaan berstatus besar.

Bahkan ada adegan yang terbilang kesusu alias tiba-tiba, cara penyelesaian begitu saja muncul dan tidak terkesan melakukan usaha untuk mendapatkannya. Meski memang berhasil mengakhiri konflik.

Namun, meski untuk urusan alur cerita banyak kurangnya tersebut, kita harus berbangga karena di era sekarang banyak bermunculan aktor-aktor berkualitas. Dua pemeran utama berhasil berperan natural.

Hana Malasan serta Ersya Aurellia berhasil mendapatkan atensi dari banyak penonton, banyak acungan jempol karena akting total serta effortless, apalagi Hana Malasan yang benar-benar malas.

Baik nama atau perannya dalam tontonan ini, Hana Malasan berbaring di kamar tidur seperti seorang pemalas meski sebenarnya sedang mengalami keadaan tidak diterima oleh kubur meski meninggal.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini