Heart Of Stone Seperti Melihat Main Sky Terjun ke Bawah

Primaradio.co.idHeart of stone sebuah cerita yang cukup menarik dari beberapa sisi. Walaupun bagi para kritikus, film karya Tom Harper ini jauh dari harapan, namun kenyataannya masih menduduki peringkat kedua.

Baca juga : Ketahui 3 Fakta Film Soulmate tentang Perjalanan Dua Orang Sahabat

Hal tersebut memang tidak lepas dari Gal Gadot yang menjadi peran utama. Aktris berkebangsaan Israel tersebut memang memukau di beberapa film sebelumnya seperti, Wonder Woman, dan Fast and Furious.

Tidak heran bila aksinya disini memang begitu dinantikan. Mindset penonton melihat perempuan tersebut sebagai wanita tangguh dengan aksi pertarungan kelas atas, sangat melekat, mungkin inilah faktor yang membuat tetap bertahan.

Sinopsis Cerita Heart of Stone

Sinopsis Cerita Heart of Stone
Sinopsis Cerita Heart of Stone

Film ini menceritakan Gal gadot yang memerankan tokoh bernama Stone, seorang perempuan agen intel dari suatu organisasi The Charter. Agen satu ini memiliki sebuah teknologi canggih bernama Heart.

Bisa dikatakan, teknologi tersebut bisa membuat pemiliknya mengendalikan apa saja di Bumi, menariknya The Charter ini adalah agen independen. Jadi tidak terafiliasi atau menjadi kaki tangan siapapun.

Misi The Charter adalah menjaga perdamaian dunia, maka dari itu dalam Heart of stone seluruh anggotanya wajib merahasiakan identitasnya agar misi berjalan lancar. Ketika menjalankan aksinya Stone bekerja sama dengan MI6.

Anggotanya terdiri dari Jing Lusi memerankan tokoh Yang, Jamie Dornan sebagai Parker, serta Pail Ready berperan sebagai Bailey. Misi yang dijalankan berjalan berantakan karena ada musuh dalam selimut.

Pengkhianat tersebut sengaja masuk dan jadi satu tim bersama stone untuk meraih dan merebut heart tersebut. Akhirnya berhasil menjebak Stone, mengancam The Charter, dan bekerja sama dengan Keya Dhawan.

Pengkhianat tersebut juga memanfaatkan Keya Dhawan untuk bisa mengendalikan serta memenuhi segala keinginannya dalam mengendalikan dunia. Dari kisah ini sudah bisa dibayangkan bagaimana keseruannya.

3 Ulasan Singkat Tentang Film

3 Ulasan Singkat Tentang Film
3 Ulasan Singkat Tentang Film

Berbicara mengenai film ini baik atau buruk itu selera masing-masing penonton. Hanya saja, kita sendiri setelah melihatnya memang sedikit kurang nyaman dan ada unsur kecewa, sehingga nilainya hanya bisa 6.

Berikut beberapa ulasan sekaligus alasannya mengapa saat melihatnya terutama bagi para fans Gal Gadot. Terutama bagi kalian para fans sangat menyayangkan, hasil akhirnya harus seperti ini

Performanya Seperti Naik Sky

Performanya Seperti Naik Sky
Performanya Seperti Naik Sky

Heart of stone ini kita ibaratkan kalau kalian itu naik sky, jadi pada beberapa menit awal berada di atas, kemudian meluncur ke bawah hingga akhir sampai. Setidaknya seperti itulah gambarannya.

Salah satu poin utama yang membuatnya menjadi seperti itu adalah penggambaran Stone, Pada awal film khususnya 0 sampai 15 menit, penonton melihat sosok ini tangguh, kuat, lihai, terampil.

Wanita hebat karena serba bisa dan solutif, hal yang cukup menarik dan membuat kita seketika merasa jatuh cinta. Menariknya lagi melihat Gal Gadotnya bukan wonder woman melainkan Heart of stone.

Satu hal positif yang seharusnya bisa berjalan sampai akhir, sayangnya setelah durasinya berjalan ternyata sisi rentan dari Stone ini muncul. Perempuan itu masih mengikuti ego dan perasaannya saat melakukan sesuatu.

Sebenarnya manusiawi sayangnya, tokoh ini adalah agen rahasia besar bernama The Charter. Seharusnya sisi tersebut sudah menghilang, walau dari kerentanannya itu cerita ini dapat bergerak dan berjalan.

Penggambaran dari Rachel Stone tersebut seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi para wanita. Jadi mampu menampilkan sisi kecantikan dan feminimnya, tetapi sisi lain juga menunjukkan kekuatannya, sehingga terlihat sempurna.

Sayangnya pengemasannya bukan seperti itu, lebih ke unsur drama karena cerita berjalan melibatkan perasaan. Satu hal kecil yang merusak pandangan keseluruhan film, termasuk adegan plot twist.

Heart of stone seperti halnya film action lainnya, membuka pertunjukan dengan sangat indah dan menegangkan. Hanya saja pengemasan cerita yang menghadirkan plot twist utama terasa menyebalkan.

Plot Twist Terlalu Pagi

Plot Twist Terlalu Pagi
Plot Twist Terlalu Pagi

Penonton merasa terpukau ternyata villainnya adalah itu, tetapi setelah itu sudah. Tidak ada yang spesial sehingga kita merasa bahwa Tom Harper terlalu cepat mengeluarkan amunisi terbaiknya, jadi berperang dengan seadanya senjata.

Kelemahan utama dari pertunjukan ini adalah plot twist besar dan berpotensi membuat penonton semakin terpukau harus keluar terlalu pagi. Sebenarnya, untuk membukanya bisa perlahan saja dengan berbagai clue.

Pada dasarnya Heart of stone mempunyai dua plot twist. Mungkin Tom Harper sudah mengantisipasinya, karena pada bagian pertengahan ada karakter keya masuk dan cukup mencuri perhatian.

Penceritaannya hampir mirip Rachel Stone, tangguh, kuat, dan benar-benar mengesankan. Penonton sudah berpikir kalau ini villain utamanya, sayangnya twist tersebut terlalu sangat lemah dan cenderung tidak mempunyai motivasi.

Seperti yang kita sampaikan, Tom Harper sudah tidak punya amunisi lagi. Jadi tim tetap berjalan dengan peralatan seadanya, sudah pasti kalah bukan? Hal itu terasa karena Keya juga kurang bagus.

Tokohnya hampir mirip dengan Rachel Stone hanya saja lebih melempem. Terlebih hadirnya villain kejutan, ternyata juga tidak mampu menolong keseluruhan cerita agar bisa berjaya sampai menit terakhir sehingga mendapatkan applause.

Heart of stone memberikan penontonnya pertunjukan cukup menghibur tetapi bukan spesial. Karena setelah pertengahan alur serta adegannya semakin mudah ditebak. Terlebih lagi penggunaan dialognya terasa berlebihan.

Kondisi semakin parah saat beberapa adegan yang seharusnya bisa mengobati stress dan ketegangan dengan tertawa, justru garing. Jadi hanya senyuman kurang ikhlas saja, inilah mengapa ratingnya sangat turun.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini