Primaradio.co.id – Home for Rent merupakan film horor asal Thailand yang cukup mengesankan hingga mendapatkan atensi cukup bagus bagi para penikmatnya. Terlebih lagi pertunjukan ini disutradarai Sophon Sakdaphisit.
Baca juga : Film Memories of Murder Karya Sinematik Mengguncang Jiwa
Menariknya, lelaki ini juga ikut dalam pembuatan naskahnya, walaupun tidak sendiri melainkan bersama dengan Tanida Hantaweewatana. Harus diakui Pria berusia 41 tahun tersebut memang sudah banyak menciptakan film menakutkan.
Beberapa karyanya sudah melalang buana dan selalu mendapatkan penilaian positif, termasuk film satu ini. Banyak para penggemar mengharapkan lebih, bagaimana hasilnya? Coba simak pembahasannya di bawah ini
Sinopsis Cerita Home for Rent
Film ini menceritakan tentang Ning yang diperankan oleh Nittha Jirayungyum dan Sukollawat Kanarot memerankan tokoh Kwin. Keduanya adalah pasangan suami istri, mempunyai seorang anak berusia 7 tahun.
Namanya adalah Ning diperankan oleh Thanyaphat Mayuraleela, keluarga kecil tersebut akhirnya memutuskan untuk pindah ke apartemen. Sementara rumahnya ada yang menempati yaitu Ratree pensiunan dokter dan putrinya bernama Nuch.
Dari sinilah cerita Home for Rent mulai menjalankan kisahnya. Ning melihat hal aneh dan tidak masuk akal, terutama pada suaminya. Setiap pukul 4 pagi Kwin selalu keluar serta membawa buku.
Warnanya merah, lelaki itu mengambilnya dari dalam tasnya sendiri. Hal paling mengejutkan adalah adanya tato berbentuk segitiga. Ning sangat terkejut karena selama suaminya tidak pernah mempunyainya.
Anehnya lagi tato tersebut memiliki dua titik, hal itu sama persis dengan milik Nuch. Ketika istrinya tersebut bertanya, ternyata lelaki tersebut mengaku bahwa memiliki gambar tersebut dari temannya.
Cerita Home for Rent tidak hanya berhenti sampai disitu. Ning juga mengerti serta menyadari kalau anaknya menunjukkan perilaku sama dengan Ayahnya. Perempuan itu juga sadar kalau ada kekuatan gelap menyelimuti.
4 Ulasan Mengenai Film Thailand Tersebut
Memang sejak dulu horror Thailand selalu mendapatkan tempat, karena dari segi ceritanya cukup bagus, mengerikan, menakutkan, dan mampu membawa pengalaman baru. Tidak heran bila kita memberinya nilai 8.
Bagi sebuah pertunjukan nilai 8 adalah angka bagus sehingga seluruh penonton wajib untuk melihatnya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi, berikut ulasan lengkapnya mengapa kita memberikan angka tersebut
Perpaduan Cerita yang Cukup Menarik
Dalam cerita ini Sophon begitu pintar dengan memadukan permasalahan keluarga dengan aliran sesat. Dengan latar belakang perkotaan modern, hal yang sebenarnya sangat jarang terjadi terutama untuk perfilm Thailand.
Konsepnya sangat unik dan berbeda membuat penonton lebih bisa menikmatinya. Perpaduannya memang sangat mengesankan, terutama tokoh utama berpenampilan berbeda, perilakunya santau dan berpendidikan, sedikit bertolak belakang bukan?
Tetapi inilah unsur Home for Rent yang membuat semua penonton ingin melihatnya, ada pertanyaan besar menghantui. Terutama penyewa rumahnya, keduanya menyembunyikan sesuatu kengerian terutama bagi orang terdekat.
Pengembangan ceritanya cukup menarik karena melibatkan beberapa orang lain seperti tetangganya. Salah satunya adalah Bibi Phom, melaporkan kalau keduanya selalu berisik ketika pagi, terutama sebelum matahari terbit.
Hal paling menakutkan dari Home for Rent adalah tewasnya anjing dari Bibi Phom yang terlihat mengenaskan setelah berisik-berisik tersebut. Kwin semakin aneh, Ning mengikutinya dan melihat perilakunya tidak masuk nalar.
Hal aneh terlihat ketika pukul 4 pagi, terdapat banyak sekali burung gagak mengelilingi apartemen. Dari sini, bulu kudu penonton sudah merinding. Terlebih lagi Sang Sutradara masih belum memperlihatkan ketakutan sesungguhnya.
Home for Rent membuat memberikan rasa kengerian sejak awal bahkan ada pada menit pertama. Bulu kuduk kalian juga akan lebih merinding, kalau melihatnya dalam format sound Dolby Atmos.
Cara Pandang Dari 3 Sudut yang Berbeda.
Poin menarik dari film ini adalah kepandaian Sophon dalam memadukan berbagai pandangan perspektif. Bukan hanya dua saja, melainkan 3 langsung hal tersebut memang merupakan sebuah kebutuhan untuk menceritakan seluruhnya.
Home for Rent membuat para penontonnya sedikit berpikir bagaimana bisa kisah ini berjalan selama puluhan tahun. Bahkan saat Kwin berlin bertemu dengan Ning, memang sedikit membingungkan tetapi ketakutannya sangat menghibur.
Tiga perspektif tersebut memang hadir ketika film sudah memasuki babak akhir. Bukan hanya menakutkan, tetapi penonton akan merasa empati kepada Kwin karena permasalahan hidupnya yang cukup rumit.
Walau begitu, Sophon sangat berhasil dalam menciptakan suasana horror seperti keinginannya. Suasananya, visual, serta skoringnya benar-benar juara, walau terdapat sedikit plot hole namun langsung mampu ditutup dengan sempurna.
Terasa ada yang mengambilnya, tetapi tidak akan terlihat kalau penonton awam. Memang Home for Rent akan memberikan sensasi berbeda, termasuk saat lelaki itu mencoba menurunkan sedikit tempo untuk bernafas.
Sudut pandang yang sampai 3 posisi tersebut memang sangat menarik, karena penonton sendiri akan tertipu. Sebuah kejutan yang cukup berhasil terutama, bagi para pecinta horror thriller dengan kesan begitu gelap.
