Indigo (2023), Film Bertema Horor Berciri Khas Indonesia

Indigo tahun 2023 akhirnya rilis di Bioskop dan platform nonton kesayangan kalian, dengan mengangkat kisah mistis tentang kehidupan seorang berkemampuan khusus.

Baca Juga : Ulasan Film Fear The Night yang Cukup Menyeramkan

Para penonton akan terbawa dalam akting alami dari Amanda Manopo, Aliando Syarief, dan lain lain, untuk lebih jelasnya kalian bisa simak penjelasan lengkapnya.

Sinopsis Indigo (2023)

indigo

Cerita bermula pada fokus Zora yang harus mengalami banyak kejadian mistis karena harus menjaga adiknya yang terkena Skizofrenia bernama Ninda.

Memang untuk medis identik dengan gejala yang Ninda alami, hanya saja muncul seorang paranormal bernama Sekar yang menyatakan hal sebaliknya.

Bahwa sebenarnya Ninda adalah seorang yang memiliki kelebihan untuk melihat dunia lain, banyak orang menyebutnya dengan sebutan Indigo.

Namun berkat kelebihan tersebut nyawanya terancam karena tidak mampu mengendalikan dengan baik, sehingga sosok tak kasat mata mulai mengganggu Ninda.

Atas dasar itu, Zora yang pada awalnya memang merupakan seorang dengan kemampuan sama harus kembali membuka kemampuannya tersebut sesudah ditutup sebelumnya.

Kisah menarik akan tersaji di dalam tontonan ini, namun tidak lengkap jika belum mengetahui siapa saja pemeran di dalam film terbaru Oktober 2023 pekan lalu.

Para Pemeran Indigo Tahun 2023

Film produksi dari Hitmaker Studios serta Legacy Pictures ini memang merekrut banyak nama beken di tanah air, seperti Amanda Manopo, Aliando, bahkan Sara Wijayanto, untuk pemeran lengkapnya berikut.

  • Amanda Manopo
  • Aliando Syarief
  • Sarah Wijayanto
  • Nicole Rossi
  • Ryuken Lie
  • Ferry Ardiansyah
  • Mira Asmara
  • Intan RJ
  • Marcellino Lefrandt

Tentunya dengan nama beken tersebut, harapannya film Indigo ini akan booming, tapi sayang sekarang malah meredup dan sepi penonton, tapi itu semua bisa terlihat dari kualitas garapan film.

Cerita sangat Klise dan Bertele-tele

Kisah klise seperti pada cerita hantu umumnya di Indonesia, di mana sudah pasti ada seseorang yang nyawanya terancam dan orang terdekatnya harus mengerahkan berbagai cara untuk menyelamatkannya.

Khusus pada cerita Indigo, tokoh utamanya memiliki kemampuan Indera keenam yang harus sengaja aktif kembali demi menyelamatkan adik tersayang, pemeran utama harus menghadapi para hantu.

Tentunya selain itu juga ada unsur lainnya di dalam film, seperti pesugihan, tumbal, dan bahkan ada balas dendamnya, formula ini sudah sangat melekat pada pikiran para penikmat film horor Indonesia.

Tidak ada keistimewaan di dalamnya, bahkan jika kalian semakin menguliknya lebih dalam. Malah akan membuat kalian semakin tidak mau menontonnya, tercatat gaya bahasa serta dialog tidak jelas.

Terlalu adanya pemaksaan yang ada pada setiap dialog. Apalagi debut pertama Amanda Manopo di dalam layar lebar, membuatnya antusias untuk tampil lebih baik, malah memberikan kesan overact.

Tapi siapa yang mau meragukan kualitas dari aktris papan atas Indonesia ini, dan lagi apa maksudnya memakai Aliando di dalam film jika durasi screen timenya sedikit.

Apakah hanya untuk sebagai gimmick agar film makin laris? Atau ada maksud lainnya untuk mendukung karakter lainnya? Tentu semua hanya produser yang mengetahuinya.

Sehingga secara keseluruhan karena cerita bertele-tele, Indigo harusnya memotong dialog tidak perlu agar menjadi lebih nyaman untuk penonton, sehingga kesan terlalu panjang akan sedikit hilang.

Produksi Set Menarik Set Produksi Mewah

indigo

Tidak memakai CGI murahan seperti film-film lainnya, set film yang digunakan terbilang mahal sekaligus mewah. Terbukti dengan rumah lama Zora yang sangat megah serta banyak lukisan lukisan mewah.

Saat kehilangan kedua orang tuanya, Zora serta Ninda pindah ke rumah minimalis modern tapi tetap terkesan mewah, belum lagi selalu adanya sosok mbak pembantu yang menemani Ninda saat dihantui.

Kesan tersebut memberikan gambaran bahwa Zora merupakan anak dari orang kaya raya, meski bekerja sebagai seorang seniman sukses, namun tetap sudah berlimpah harta sejak kecil.

Bisa Kita katakan ini adalah garapan secara niat dan jelas butuh biaya besar untuk menggarapnya, Indigo menunjukkan adegan perubahan latar dari waktu ke waktu dengan sangat detail.

Bukan hanya soal latar belakang saja yang niat, Widuri sukses membuat banyak penonton merinding dengan make up seramnya, membuat jelas kesan seram makin kentara meski memakan biaya mahal.

Hadirkan Pesan Moral di dalamnya

Pesan moral juga turut Indigo usahakan sampaikan kepada para penonton, bahwa tindakan selalu akan menuai karmanya sendiri. Teror terus terjadi pada Ninda bukan terjadi tanpa suatu alasan.

Sebab keluarga Ninda dan Zora tamak akan harta, rela melakukan banyak cara untuk bisa mencapainya, bahkan sampai mengorbankan orang yang sudah setia serta loyal terhadapnya.

Widuri sebagai korban dari ketamakan keluarga Zora harus menerima takdir pahit tersebut, di mana Zora dan Ninda harus berhadapan dengan keturunan jahat dari Widuri.

Selain hal tersebut, masih ada banyak pesan moral lainnya yang tentu saja menarik untuk Kita telaah, di mana keluarga sekar selalu ikhlas menerima takdir.

Meski ada risiko berbahaya tapi ia terus rela membantu orang lain sedang alami kesulitan, semua itu demi membantu orang dan tanpa adanya maksud yang lainnya.

Sehingga harapannya para penonton bisa memetik hikmah dari menonton film tersebut, dan jika kalian teliti masih ada banyak pesan tersirat lainnya yang ada di dalamnya.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini