Laskar Pelangi, Film Penuh Inspirasi yang Memberikan Pesan Mendalam

Mungkin generasi 90-an cukup melekat tentang film Laskar Pelangi. Sebuah tayangan yang cukup mendidik dan menginspirasi anak-anak pada saat itu. Ada banyak pesan mendalam pada film ini sehingga perlu kalian tonton.

Baca juga: Review Film Janji Joni (2005) Film Drama Komedi Indonesia

Film ini telah rilis pada tahun 2008 berdasarkan novel yang berjudul sama, karya Andrea Hirata. Sutradaranya adalah Riri Riza dengan Salman Aristo sebagai penulis skenarionya. Dalam penulisan skenario, Salman mendapat bantuan dari Riri Riza dan Mira Lesmana.

Setting tempat dari film ini berada di Pulau Belitung, dengan melibatkan beberapa pemeran lokal daerah tersebut. Pada waktu itu, film karya Riri Riza menjadi top 5 dengan penonton terbanyak. Ingin tahu lebih dalam? Berikut ulasannya!

Sinopsis Laskar Pelangi yang Memiliki Pesan Bagus

Sinopsis Laskar Pelangi yang Memiliki Pesan Bagus
Sinopsis Laskar Pelangi yang Memiliki Pesan Bagus

Indonesia memang butuh tayangan yang memberi edukasi, pembelajaran dan menginspirasi anak muda seperti Laskar Pelangi.

Perlu kalian tahu, film yang rilis pada tahun 2008 ini mampu menyatukan 12 aktor profesional dan 12 anak lokal dari daerah Belitung yang cukup handal dalam berakting. Meski anak daerah, tapi mampu membangun karakter ke dalam cerita tersebut dengan aktor-aktris yang sudah profesional.

Mira Lesmana sebagai produser di sini, membuat film ini karena ingin menggambarkan kondisi pendidikan Indonesia yang masih belum merata. Terutama untuk daerah-daerah terpencil.

Menceritakan tentang anak-anak dari Desa Belitung yang termasuk kategori miskin. Meski tidak berkecukupan, para siswa berjuang untuk terus menempuh pendidikannya di SD Muhammadiyah.

SD tersebut merupakan SD tertua di Desa Belitung yang selalu mendapat ancaman penutupan, karena hanya ada 10 siswa saja.

10 siswa tersebut bernama Mahar, A Kiong, Syahdan, Ikal, Lintang, Kucai, Borek, Sahara, Trepani, dan Harun. Sementara itu, Ibu Muslimah merupakan guru satu-satunya di SD tersebut.

Laskar Pelangi memiliki nilai-nilai yang bagus karena di dalamnya menceritakan semangat anak-anak daerah dalam menempuh pendidikannya. Anak-anak desa Belitung memiliki cobaan masing-masing dalam bersekolah. 

Meski begitu, siswa-siswi dari SD Muhammadiyah cukup cerdas pada bidang tertentu. Salah satunya adalah Ikal yang sangat menyukai dunia Sastra. Kemudian ada Mahar yang cukup berbakat dalam bidang Seni.

Anak-anak daerah terpencil ini, menjadi sangat membanggakan ketika mengikuti lomba cerdas cermat dan berhasil mengalahkan Drs. Zulfikar. Beliau merupakan guru SD PN yang cukup elit di Belitung.

Hal tersebut membuktikan, bahwa dengan semangat yang tinggi, siswa bisa pintar meski fasilitas di sekolah sangat terbatas.

Review Laskar Pelangi Secara Lebih Detail

Jika berdasarkan review, Laskar Pelangi terbilang cukup bagus. Pada tahun tersebut, visual grafisnya sudah cukup bagus. Karena mengambil setting daerah terpencil, kondisi alamnya memang masih sangat asri. Penonton tidak akan bosan melihat tiap scene di dalam film dengan pemandangan bagus.

Para tim produksi memang cukup berani mengambil tema pendidikan untuk tayang pada layar lebar. Pada saat itu, layar lebar Indonesia hanya terisi dengan film kisah cinta dan horor vulgar.

Tapi gebrakan tayangan yang mendidik juga tidak kalah di pasaran film dalam negeri. Terbukti, Laskar Pelangi mendapatkan peringkat keempat dalam jumlah penonton terbanyak.

Sebagai sinema layar lebar dengan mengangkat kisah pendidikan, tidak hanya menceritakan tentang sekolah. Tapi juga menceritakan kisah persahabatan kaya akan makna. Secara garis besarnya, ulasan tentang film ini, akan kita jelaskan dalam detail berikut :

Pemain sangat Menjiwai Karakternya

Seperti yang sudah kita jelaskan di atas, ada 12 aktor profesional dan 12 aktor dari daerah asal, yaitu Pulau Bangka.

Meski aktor lokalnya baru bermain sinema layar lebar, tapi mampu beradu akting dengan aktor profesional secara baik. Semuanya menjiwai karakternya sehingga melebur ke dalam cerita dan mengalir.

Konflik Cerita Mampu Membawa Emosi Penonton

Puncak konflik dari film ini, ketika SD Muhammadiyah tertinggal poin dari sekolah elit lainnya pada lomba cerdas cermat.

Namun, pada saat bab matematika, akhirnya mampu mengejar ketertinggalan. Pada akhirnya, SD Muhammadiyah yang hanya memiliki 10 murid tersebut, bisa menang. Itu membuktikan bahwa siswa tersebut cerdas meski fasilitasnya sangat minim.

Pembuatan Film Sangat Maksimal

Pembuatan Laskar Pelangi memang terbilang cukup niat. Tayangan bioskop ini mendapat dukungan dari rumah produksi Miles Film, Mizan Productions, dan SinemArt. Pengambilan lokasi syutingnya berada di daerah sisi Barat Indonesia, yaitu Pulau Belitung. 

Kalian bisa mengatakan tayangan bioskop satu ini produksinya maksimal, karena mengadakan audisi juga untuk sebagai peran anak-anak asli Belitung. Para pemain menggunakan 2 bahasa dalam proses syuting, yaitu bahasa Indonesia dan juga Melayu 

Soundtracknya Cukup Ikonik

Jika membahas tentang tayangan bioskop, tentu tidak lupa dengan soundtrack mendukung penciptaan emosi pada penonton. Film ini juga memiliki beberapa soundtrack dari band dan penyanyi berbakat di Indonesia, seperti :

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini