Sayangnya, Rudi seorang pengusaha, memperkosa Alisa suatu hari, yang menyebabkan dia depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kemudian, sebagai sundel bolong, arwah Alisa menjelajah dunia.
Anda harus menyadari bahwa film ini berisi urutan yang dapat dikenali yang masih dapat diingat banyak orang hingga sekarang. Ialah skenario membeli beberapa ratus tusuk sate, dan langsung mengkonsumsinya.
Film Malam Jumat Kliwon tahun 1986
Perubahan ke wujud ular hingga tidak bisa kembali ke wujud semula dalam perkawinan Nyi Blorong, nyatanya terkalahkan dengan film satu ini, Malam Jumat Kliwon.
Cerita dibuka dengan Minarti, seorang wanita yang hamil besar dan meninggal akibat santet. Narasi kemudian beralih ke Ayu, seorang novelis misteri yang sedang berjuang melawan writer’s block.
Kekasih Ayu pun ikut menemaninya jalan-jalan mencari inspirasi. Ternyata selama berlibur, keduanya harus dikurung dalam satu rumah. Kelanjutan Sundel bolong yang merupakan arwah Minarti dalam seri ini menghantui mereka berdua.
Melalui kisah perkawinan Nyi Blorong dan beberapa film horor di atas, selalu tersirat dan berpijak pada ideologi konservatif atau budaya patriarki, yakni penggambaran perempuan sebagai monster sekaligus korban.
Tubuh perempuan dalam film-film ini berfungsi lebih dari sekadar sarana untuk mengatasi masalah seksualitas perempuan. Lebih lagi, genre horor berfungsi sebagai wadah eksplorasi dan penyelesaian isu-isu tersebut oleh masyarakat umum.
Ikonografi film horor Indonesia dipopulerkan melalui istilah-istilah seperti kuntilanak, sundel bolong, Nyi Blorong, Nyi Roro Kidul, Si Manis Jembatan Ancol, dan tokoh hantu perempuan konvensional lainnya.
Baca juga : Suzanna: Bernapas dalam Kubur (2018) Wajib Menonton
Kedepannya genre horor baru juga memasukkan bentuk baru sosok wanita meskipun melestarikan hantu perempuan tradisionalnya, dan melanjutkan motif hantu feminin pendendam dan magis seperti dalam cerita perkawinan Nyi Blorong.
