Review Singkat Film Fury Beserta Sinopsisnya

Pada pembahasan kali ini kita akan mereview Fury, salah satu film peperangan terbaik yang layak ditonton. Begitu sulit melihat sisi terang dari sebuah peperangan, saat perang dunia terjadi.

Hampir seluruh dunia merasakan dampaknya, nyawa melayang, manusia terluka. Bangunan porak poranda dan membutuhkan waktu panjang untuk memulihkan diri merupakan hal yang perlu dihadapi sesudah terjadi peperangan. 

Baca juga: 5 Film Perang Terbaik yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Para tentara dituntut untuk bisa berani terjun ke medan perang, meskipun berisiko pulang hanya tinggal nama. Itulah yang nanti akan dibahas dalam film ini, kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Review Film Fury dan Sinopsisnya

Fury

Peperangan memang memberikan dampak yang begitu buruk bagi hampir seluruh penduduk di dunia. Berikut review dari film peperangan satu ini, yang layak untuk kalian tonton di rumah :

Don Wardaddy Collier Ditugaskan Menghabisi Tentara Nazi

Awal mula film ini terjadi pada April 1945 saat perang dunia kedua masih berlangsung. Pihak sekutu berusaha untuk mengalahkan Nazi yang saat itu berkuasa di Jerman dengan cara.

Memasukkan pasukan militer ke area kekuasaan pimpinan Adolf Hitler itu. Nazi meminta masyarakatnya untuk berperan aktif dalam membela negara dan juga melawan siapapun yang mengancam kedaulatan.

Don Wardaddy Collier, seorang Sersan Angkatan Darat di Amerika ditugaskan untuk masuk ke wilayah Jerman serta menghabisi tentara Nazi. Dia diberikan fasilitas berupa tank yang bernama Fury. 

Agar misinya dapat berjalan lancar, Don membawa serta teman-temannya yang dulu pernah bersama berjuang di Afrika. Ada Grady Coon-Ass Travis, Boyd Bible Swan, Trini Gordo Garcia dan Red.

Usaha Don menyerang Jerman kemudian menghadapi tantangan berat, Red harus mati tertembak di kepalanya. Untuk menggantikan sosok Red, Don kemudian merekrut Norman Ellison, seorang juru ketik V Corps.

Dia sering meliput peperangan yang diikuti Amerika, meski masih hijau di medang perang. Norman ini dianggap akan menjadi kompeten sebab berjuang bersama veteran. Saat Fury berhasil memasuki Jerman.

Norman yang belum berpengalaman merasa ragu untuk menembaki tentara Nazi yang menyergap tank lain berisi pemimpin peleton. Akhirnya tentara Nazi itu berhasil menghabisi semua anggota yang ada di dalam tank. 

Don Menjadi Pemimpin Peleton, lalu Masuk ke Sebuah Kota Kecil

Fury

Don merasa khawatir sebab Norman sama sekali tidak memiliki naluri untuk terjun ke medang perang. Namun dia tidak putus asa, saat menemukan Nazi menyamar menggunakan seragam tentara Amerika, dia menangkapnya. 

Dia menugaskan Norman untuk segera mengeksekusi dengan cara menembak tentara Nazi itu. Norman menolak untuk menembak, Don kemudian memaksa Norman memegang pistol lalu menembakkannya, Norman trauma.

Sebab itu pertama kali dia menembak orang, Don menjadi pemimpin peleton lalu masuk ke sebuah kota kecil. Anggota Fury lainnya beristirahat sedangkan Don mengajak Norman untuk masuk.

Ke dalam apartemen milik warga local, dia menawarkan rokok agar bisa diberi kesempatan membersihkan diri dan juga bercukur. Sedangkan Norman diperintah untuk menghabiskan waktu bersama warga lokal bernama Emma.

Pada saat Don, Norman serta 2 warga lokal sedang makan, anggota Fury lain masuk ke apartemen dan meledek Norman. Don kemudian menyuruhnya untuk membiarkan Norman. 

Kemudian dihubungi untuk sebuah misi, tentara Nazi menyerang kota yang sama. Serta meledakkan apartemen tempat para anggota beristirahat. Emma tewas, itu membuat Norman semakin trauma.

Peperangan dari Sisi Berbeda Melalui Fury

Fury

Film ini menampilkan sebuah peperangan dari sisi berbeda yakni pasukan tentara di dalam tank untuk menjalankan misinya. Meski banyak adegan yang mengambil sudut pandang dalam tank.

Namun film ini juga menampilkan bagaimana kondisi wilayah terjadinya peperangan. Gedung-gedung hancur, rumah kosong hingga lingkungan yang sunyi. Dari segi korban, visualisasi yang ditampilkan juga tidak kalah mengerikannya. 

Mayat-mayat bergelimpangan di jalanan, digilas oleh tank, kepala yang ditembus peluru, digantung hingga orang terbakar. Gambaran peperangan yang begitu brutal dan menelan banyak korban berhasil digambarkan di sini.

Terlepas dari segala keunggulan, film ini juga memiliki beberapa kelemahan, latar belakang anggota Fury tidak begitu diungkap. Begitu juga dengan adegan di apartemen yang cukup memakan durasi.

Meskipun maksudnya menanamkan tambahan trauma dalam diri Norman. Sebab Norman menjalani kisah cinta dengan Emma, romansa tersebut terasa cheesy meski cukup masuk akal. Berhasil menampilkan sebuah peperangan dari sisi berbeda.

Film ini tidak dapat beranjak dari cerita klise, sebuah perjuangan melawan hal mustahil terasa sudah banyak digunakan. Hanya pengemasan film ini cukup brilian dengan tempo cepat, membuat penonton merasa tegang.

Penampilan Brad Pitt yang Mumpuni di Fury

Brad Pitt di sini berperan sebagai Don Wardaddy Collier. Don ini menjadi pemimpin peleton sesudah pasukan di tank-tank lainnya harus meregang nyawa. Sang actor terlihat tidak kesulitan.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini