Semua yang Harus Kalian Tahu tentang Satan’s Slaves (2017)

Semua elemen ini dan ekstraksi keluarga yang kuat dijalin bersama seperti selimut indah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Perpaduan berbagai elemen seram tersebut justru bisa berujung pada pesan tersirat bahwa keluarga adalah segala-galanya.

  1. Nyaris Sempurna Secara Teknis

Ini juga film tentang jenis warisan yang kita tinggalkan dan telah ditinggalkan untuk kita. Subplotnya yang membawa sang ayah pergi dari rumah adalah tentang tidak mampu mencari nafkah ketika kelas menengah dihancurkan untuk mengais makan sebisa mungkin.

Agama dalam bentuk Ustadz Islam (Arswendi Bening Swara) yang sombong dan impoten, dipandang menyedihkan. Dalam dukungannya terhadap fundamentalisme rezim otoriter, ia terlibat dalam penderitaan yang paling rentan.

Film Satan’s Slaves (2017) mahir secara teknis. Teknik perekaman dengan indah dan penyuntingan yang ciamik pantas mendapat skor tinggi, tetapi ini juga merupakan film yang sepenuhnya modern.

Sebuah film tentang kepahlawanan seorang wanita muda yang gigih. Ia berdiri teguh di hadapan kengerian tak terkatakan yang ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya.

Baca juga : Rekomendasi Film Box Office Terlaris Sepanjang Masa 

Untuk menemukan audiens yang luas berbicara tentang kualitasnya, tentu saja, itu tujuan ekonomis membuat film. Namun, urgensi yang kita semua perlu perhatikan juga ada pada aspek-aspek reflektif sosial yang kuat dalam film Satan’s Slaves (2017) ini.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini