The Tarix Jabrix (2008) Film Ikonik Personil The Changcuters

The Tarix Jabrix (2008) mungkin menjadi salah satu film yang cukup ikonik pada masanya. Dan tidak terasa waktu berlalu, kini sejak lima belas tahun rilis, film ini masih asyik juga untuk kita tonton.

Baca juga: Realita, Cinta, dan Rock’n Roll (2006), Mahakarya Film Indonesia

Terlebih, pemeran utama film ini adalah personel band yang cukup populer zaman itu, bahkan mungkin hingga sekarang, yakni The Changcuters. Kita mendengar lagi alunan menghentak nan ritmis lagu “Racun Dunia” Dan hits-hits album mereka lainnya.

3 Keunikan Film The Tarix Jabrix (2008)

3 Keunikan Film The Tarix Jabrix (2008)
3 Keunikan Film The Tarix Jabrix (2008)

Mungkin film ini terkesan sebagai film yang apa adanya, dan tidak menampilkan konflik dan rangkaian alur yang kompleks. Namun, sederet humor dan aksi akting para pemainnya benar-benar dapat membuat kalian ingin menontonnya lagi, lagi, dan lagi. Berikut ini 3 keunikan film the tarix jabrix:

Antitesis Geng Motor

Judul film ini diambil dari nama sebuah geng motor dalam cerita yang lahir dan “Berkeliaran” Di kota Bandung. Namun, geng motor satu ini hadir sebagai antitesis dari fenomena umumnya. Kita tahu bahwa saat mendengar frasa “Geng motor” Yang terkesan di benak kita adalah segala hal ihwal tentang keonaran, tapi tidak dengan Tarix Jabrix.

The Tarix Jabrix (2008) adalah gambaran geng motor yang menjunjung tinggi norma-norma dan sopan santun. Menyayangi sesama manusia, patuh berlalu lintas, serta menjaga tata krama adalah nilai-nilai utama para anggota geng Tarix Jabrix.

Personel yang Unik

Cacing mendirikan geng Tarix Jabrix lantaran ia tidak diterima menjadi anggota geng motor lainnya. Ia kemudian mengajak kawan-kawannya untuk bergabung. Di sana, ada Dadang, Ciko, Coki, dan Mulder.

Dadang adalah montir andalan di geng The Tarix Jabrix (2008). Selain itu, ada juga Coki dan Ciko, duo kembar yang selalu bersama. Selanjutnya, Mulder (Mulyana Drajat), anak keturunan jutawan yang sering jadi andalan utang mereka berempat.

Konflik The Smokers

Mulanya, semuanya berjalan lancar dan menyenangkan bagi geng Tarix Jabrix. Namun, konflik mulai muncul saat gengnya harus berurusan dengan The Smokers. Ini adalah geng motor termasyhur di Kota Bandung, dalam cerita film tersebut.

Selain itu, ada juga sentuhan romansa dan komedikalnya sepanjang film. Sehingga, ceritanya tidak melulu menegangkan seputar dunia gelap geng motor. Malah porsi drama dan komedinya tampak dominan dalam film The Tarix Jabrix (2008) ini.

Ikonik dengan Personel The Changcuters

Mengangkat tema seputar geng motor adalah sebuah pilihan berani. Walaupun bungkus film ini cukup renyah karena genre romansa komedinya, tetap saja pada era tersebut geng motor masih menjadi suatu hal yang tabu dibicarakan.

Terlebih, dengan latar syuting dan cerita di kota Bandung. Kota ini memang likat dengan citra dan cerita-cerita melegenda seputar geng motor. Bahkan, bisa dibilang, geng motor telah menjadi gaya hidup (yang cukup problematis) di era 2000-an silam.

Citra geng motor menjadi serba kelam karena aktivitas yang kerap mereka lakukan. Mulai dari aksi balapan liar hingga penjambretan pernah diwartakan didalangi oleh para geng motor yang eksis pada era tersebut.

Jadi, dengan impresi buruk yang sudah menempel erat semacam itu, The Tarix Jabrix (2008) justru hadir dengan warna komedi yang segar. Seakan-akan ingin membuat ceruk baru dalam semesta geng motor yang melulu terkesan seram dan menakutkan.

Pemeran dalam film ini yakni para personel band The Changcuters juga seakan tidak sedang beradu akting. Mereka seperti menjadi diri mereka sendiri saja sepanjang film. Tidak berbeda jauh dengan kesan yang selama ini kita dapat dari menyaksikan aksi-aksi panggung The Changcuters.

Toh, para personel ini juga asli urang Bandung jadi penyampaian narasinya terasa lebih orisinal. Meski bisa dibilang film debut bagi mereka berlima, para personel The Changcuters bisa luwes berseni peran dalam film dan tidak terlihat kaku sepanjang proses syuting.

Merekam Tren Zaman pada Saat Itu

Bandung dan gaya hidup anak muda pada tahun-tahun tersebut jelas berbeda dengan era sekarang. Dan film The Tarix Jabrix (2008) ini seperti merekam secuplik potret zaman. Misalnya, ada adegan yang mana ketua geng motor The Smokers tak segan menjebloskan anggotanya yang terciduk mengonsumsi narkoba.

Apalagi pada era tersebut pemerintah Indonesia tengah gencar-gencarnya menggalakkan slogan anti narkoba kepada generasi muda Indonesia. Coba kalian ingat-ingat lagi, saat menonton acara MTV, misalnya, pasti di penghujung acara, sang presenter akan melontarkan peringatan “Say no to drugs”.

Selain merekam sisi gelap anak muda pada era itu, film ini juga jadi cerminan selera musik yang menjadi tren kala itu. Apalagi, dengan latar tempat kota Bandung, jelas bahwa Peterpan menjadi kiblat gaya hidup anak muda pada era tersebut.

Hal ini bisa kalian ketahui jika kalian mengingat salah satu adegan dalam film ini. Tepatnya, saat Cacing tengah berkhayal menjadi sosok Ariel yang sedang menari-mari bersama Dian Sastro seperti dalam video klip lagu populer Peterpan waktu itu, yakni “Menghapus Jejakmu”.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini