Doa Qunut Sholat Subuh & Witir (Arab, Latin & Terjemahan)

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Sebagai Imam

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Sebagai Imam

Jika Anda menjadi imam sholat witir berjamaah misalnya sebagai imam di masjid saat bulan ramadhan, maka ada sedikit perbedaan dalam hal cara membaca qunut. Berikut adalah redaksi lengkap doa qunut latin dan Arab dan panduan cara membacanya bagi seorang imam sholat:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

1. ALLAHUMMAHDINAA FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINAA FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANAA FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LANAA FIIMA A’THOIT, WA QINAA SYARRO MAA QODHOIT.

2. FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Sebagai seorang imam sholat, Anda harus membaca doa qunut di atas secara jahar atau dibunyikan agar terdengar oleh makmum di belakangnya. Imam harus membaca redaksi lafadz qunut pertama secara nyaring. Selanjutnya lanjutkan bacaan doa pada lafadz qunut nomor dua yang dibaca secara lirih.

Terkait perbedaan cara membaca doa qunut ini bisa dilihat di dalam kitab Al Majmu’ yang ditulis oleh Imam Nawawi.

Keterangan singkat mengenai hal ini karena terjemahan doa qunut pertama berisi doa yang ditujukan untuk kebaikan seluruh kaum muslimin sementara bagian keduanya adalah pujian yang ditujukan kepada Rabbul ‘Alamin.

Jamaah disunnahkan untuk mengaminkan qunut bagian pertama sementara bagian keduanya tidak perlu diaminkan. Setelah membaca lafadz doa qunut lengkap selanjutnya imam dapat menutupnya dengan membaca sholawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Tiga  Macam Doa Qunut

Tiga  Macam Doa Qunut

Doa qunut dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan waktu membacanya dan alasannya. Qunut tersebut terdiri dari qunut nazilah, qunut subuh dan qunut witir.

1. Qunut Subuh

Ulama yang menganjurkan untuk membaca qunut subuh berpedoman kepada hadist dari Imam Al Baihaqi, melalui jalur Ibnu Abbas radiallahu anhu bahwanya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah mengajari para sahabat bacaan untuk qunut saat sholat subuh.

ـ وَلِلْبَيْهَقيِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما كَانَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُعَلِّمُنَا دُعَاءً نَدْعُو بِهِ في الْقُنُوتِ مِنْ صَلاَةِالصُّبْحِ..

Menurut Imam Al-Baihaqi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami doa agar kami baca dalam qunut Shubuh. [HR. Al-Baihaqi, 2:209, 2:210.]

Sebagian ulama beranggapan bahwa sanad hadits ini dhaif sebagaimana yang tercantum di dalam kitab Minhah Al-‘Allam. Oleh karena itu beberapa alim ulama tidak mengambil hadis ini sebagai rujukan untuk membaca doa qunut ketika subuh.

Selain hadis di atas, hadis lain yang sering digunakan sebagai dalil untuk membaca qunut subuh adalah hadis riwayat Ahmad dari Anas bin Malik radiallahu anhu yang menceritakan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam selalu qunut ketika sholat Subuh hingga beliau meninggal dunia.

Ulama mazhab yang mengambil pendapat adanya doa qunut subuh adalah ulama dari kalangan Imam Malik dan Imam As-Syafii. Ulama dari kedua mazhab ini berpendapat bahwa membaca qunut saat subuh hukumnya adalah sunnah.

Sementara Imam Ahmad berpendapat bahwa tidak ada yang namanya qunut subuh. Doa qunut hanya dibaca ketika kaum muslimin ditimpa musibah besar, selain wabah penyakit. Imam dari mazhab Hanafi memandang bahwa qunut subuh bukanlah merupakan sunnah dalam sholat.

Hal ini dikarenakan Rasulullah hanya melakukan qunut subuh selama satu bulan saja itupun disebabkan adanya musibah yang menimpa kaum muslimin dari musuh-musuh Islam.

Ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa qunut subuh hukumnya sunnah ab’ad yang apabila tertinggal maka harus diganti dengan sujud sahwi. Sementara itu mazhab Maliki berpandangan bahwa qunut subuh cukup dibaca sirr atau pelan saja.

Di Indonesia sendiri, salah satu ormas islam yang dikenal sering mengamalkan qunut subuh adalah Nahdlatul Ulama. Redaksi doa qunut NU sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada cucu beliau Hasan bin Ali.

2. Qunut Witir

Pandangan ulama mazhab Imam Asy’Syafi’i mengenai hukum qunut witir adalah sunnah dan hanya dikerjakan pada sholat witir di paruh kedua bulan Ramadhan atau sejak hari ke-15. Qunut witir dibaca di rakaat terakhir sholat witir sesudah rukuk.

Pendapat ulama dari kalangan mazhab Hanafi atau mazhab Imam Abu Hanifah berpandangan bahwa qunut witir hukumnya sunnah dan dikerjakan pada rakaat ketiga sholat witir sebelum rukuk. Sementara itu, menurut Imam Malik, lafadz doa qunut witir tidak termasuk amalan yang disunnahkan saat sholat.

Ulama dari kalangan Imam Ahmad bin Hanbal atau mazhab Hambali berpandangan bahwa hukum qunut witir adalah sunnah dan dikerjakan sesudah rukuk pada rakaat terakhir.

3. Qunut Nazilah

Dalil untuk melaksanakan qunut nazilah bisa dilihat pada berbagai kitab Shirah Nabawiyyah melalui riwayat hadis yang sangat termasyhur bahwa qunut ini dipanjatkan ketika terjadi peristiwa duka yang dialami kaum muslimin.

Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sendiri yang memanjatkan qunut nazilah terus-menerus hingga satu bulan lamanya. Hukum baca doa qunut nazilah adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Doa ini dibaca ketika kaum muslimin ditimpa oleh musibah selain wabah penyakit.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini