Niat Puasa Nisfu Syaban Arab, Latin, Artinya dan Dalil-nya

Penting bagi umat Islam untuk mengetahui niat puasa Nisfu Syaban dan keutamaannya. Selain anjuran berpuasa dari subuh hingga magrib pada malam Nisfu Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk menghidupkan malam istimewa ini dengan beribadah.

Nah pada artikel yang primaradio.co.id rangkum kali ini bukan hanya Niat Puasa Nisfu Syaban nya saja loh. Tetapi kamu bisa mengetahui banyak hal tentang Puasa Nisfu Syaban. Jadi simak artikel ini baik – baik ya.

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Beserta Latin

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Beserta Latin

Bulan Sya’ban memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah puasa Sya’ban. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjalankan puasa Nisfu Sya’ban.

Langkah pertama adalah niat puasa Nisfu Sya’ban. Adapun bacaan niat puasa Sya’ban sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin : “Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ”

Artinya : “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Membaca niat puasa bisa kamu lakukan pada saat sebelum makan sahur ataupun pada malam hari saat kamu ingin beristirahat tidur.

Anjuran Puasa Nisfu Syaban

Anjuran Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan di bulan Syaban. Puasa ini bisa dilakukan pada pertengahan bulan Syaban, tepatnya tanggal 15.

Anjuran Nisfu Syaban untuk menjalankan ibadah puasa bersumber dari sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Ali mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda:

“Jika datang malam Nisfu Syaban, maka shalatlah dan puasalah pada siang harinya, karena Allah akan menurunkan ampunan-Nya di malam itu, mulai dari terbenamnya matahari hingga pagi hari.” (HR. Ibnu Majah)

Dalil Puasa Nisfu Syaban

Dalil Puasa Nisfu Syaban

Mengutip penjelasan dari buku Ahmad Syahirul AlimRahasia Puasa Sunnah” terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tafsir hadis yang menjelaskan tentang puasa Nisfu Syaban. Ada yang berpendapat bahwa Nabi SAW melarangnya.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila telah memasuki pertengahan syaban, maka janganlah berpuasa sampai (datang) Ramadhan.” (HR. Abu Daud)

Menurut Imam Ahmad, isi hadits ini bertentangan dengan hadits-hadits lain pada umumnya. Oleh karena itu, larangan yang tercantum dalam hadits ini dianggap lemah.

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW sebenarnya selalu mengisi bulan Syaban dengan memperbanyak amalan sunnah termasuk puasa Nisfu Syaban. Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.

“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa pada bulan Syaban Nabi banyak melakukan puasa sunnah. Oleh karena itu para ulama seperti Imam Ahmad, Imam Abdurrahman bin Mahdi, Al-Astram, dan Abu Zur’ah Ar-Razi telah memperlemah hadits larangan puasa pada Nisfu Syaban.

Selain yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, para ulama yang mendukung puasa Nisfu Syaban juga menggunakan hadits lain sebagai acuan. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memperhatikan makhluk-makhlukNya pada malam nisfu syaban maka Allah mengampuni hamba-hambaNya, kecuali dua (golongan) yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh dirinya sendiri.” (HR. Ahmad)

Ibnu Rajab juga menyatakan bahwa puasa Nisfu Syaban tidak dilarang. Muslim yang melakukannya akan menerima pahala dari Allah Ta’ala.

Hikmah Puasa Nisfu Syaban

Hikmah Puasa Nisfu Syaban

Puasa adalah kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam untuk menahan diri dari nafsu muali dari matahari terbit sampai matahari terbenam.

Puasa bukan sekedar menjalankan amanat agama untuk menahan lapar dan dahaga, tapi lebih dari itu. Ada beberapa hikmah puasa yang bisa kita pelajari jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.

Berikut ini berbagai hikmah puasa yang bisa dipelajari saat menjalaninya:

1. Menjadi Orang Bertakwa

Salah satu hikmah puasa yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang berpuasa adalah derajat takwa. Memang banyak cara untuk mencapai derajat rahmat di sisi Allah SWT. Salah satunya adalah berpuasa. Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”  (QS. Al Baqarah: 183).

2. Berhati-hati dalam Berbuat

Puasa akan menjadi sempurna dan tidak sia-sia jika selain menahan lapar dan haus, kita juga menghindari larangan mata, telinga, perkataan dan perbuatan.

Amalan ini membawa kemajuan positif bagi kita karena kita bisa menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa, seperti gibah, marah, dusta, melihat hal-hal yang bisa menimbulkan dosa, dll.

3. Bersyukur

Banyak orang yang lupa akan bersyukur. Nah dengan kamu melakukan puasa maka kamu bisa membuat dirimu bersyukur dengan apa yang kamu miliki sekarang ini.

Kamu menahan lapar pada saat puasa saja tetapi banyak orang di luar sana yang menahan lapar setiap hari karena tidak dapat membeli makan.

Nah itulah dia pembahasan kita tentang Niat Puasa Nisfu Syaban. Terima kasih sudah menyimak sampai akhir.

Penting: Jika kamu menemukan keraguan atau kebingungan pada pembahasan tersebut, maka kamu bisa menanyakannya pada ustadz, atau kyai disekitaran kamu, Karena internet tidak bisa kamu jadikan guru yang dapat bertanggung jawab atas pemahaman mu kelak di akhirat.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini