Niat Puasa Syaban (Arab, Latin, Terjemahan) & Tata Caranya

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kemudian menjawab bahwa puasa yang paling utama (setelah puasa Ramadhan) adalah puasa Syaban sebagai bentuk penghormatan dalam menyambut puasa di bulan Ramadhan.

Puasa Syaban bisa dimulai sejak memasuki tanggal 1 Syaban. Pada tahun ini, awal puasa Sya’ban 2023 bertepatan pada hari Rabu 22 Februari 2023 jika mengacu kepada Kalender Hijriah Indonesia yang disusun Kementrian Agama RI.

Namun jika mengikuti Kalender Islam Global Tunggal 1444 H oleh Tajdid PP Muhammadiyah, maka puasa Syaban sudah bisa dmulai sejak Selasa, 21 Februari 2023.

3. Mendapatkan Syafaat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam

Keutamaan atau faedah selanjutnya yang didapatkan oleh mereka yang menjalankan puasa sunnah Syaban yakni memperoleh syafaat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di hari kiamat.

Di dalam kitab Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadi-in yang ditulis oleh Syaikh Nawawi al Bantani dijelaskan mengenai keutamaan niat puasa Syaban.

Beliau menjelaskan bahwa puasa sunnah yang utama kedua belas adalah puasa di bulan Syaban karena besarnya kecintaan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam terhadapnya. Oleh karena itu, siapa saja yang bisa berpuasa di hari tersebut, ia akan memperoleh syafaat Rasulullah di hari kiamat kelak.

4. Sebagai Bentuk Latihan Sebelum Ramadhan

Keutamaan niat puasa Syaban adalah sebagai bentuk latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Bagi mereka yang belum terbiasa berpuasa sebulan penuh, berpuasa di bulan Ramadhan tentu terasa sedikit berat. Oleh karena itu kebiasaan berpuasa bisa dilatih terlebih dulu di bulan Syaban.

Selain sebagai sarana latihan, berpuasa di bulan Syaban juga akan mendapatkan pahala yang besar. Sehingga tentu sangat sayang jika bulan Syaban dilewatkan begitu saja.

Apa Itu Puasa Nisfu Syaban?

Apa Itu Puasa Nisfu Syaban

Selain puasa Syaban, salah satu puasa yang disebut-sebut sangat dianjurkan untuk dilaksanakan adalah puasa Nisfu Syaban. Puasa Nisfu Syaban merupakan puasa sunnah yang dilakukan di pertengahan bulan Syaban yakni tanggal 15 Syaban. Malam nisfu Syaban adalah malam yang istimewa di dalam islam.

Bahkan di dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa malam Nisfu Syaban merupakan salah satu dari 15 malam istimewa di dalam Islam. Oleh karena itu ada banyak keutamaan puasa Nisfu Syaban yang bisa didapat oleh mereka yang sedang berpuasa.

Puasa Nisyfu Sya’ban 2023 jatuh pada tanggal 15 Syaban 1444 H atau tepat 7 Maret dan 8 Maret 2023 sebagaimana kalender Hijriah yang telah disusun oleh Kementrian Agama RI (Kemenag RI). Dalam penanggalan Islam, hari baru dimulai dari masuknya waktu maghrib.

Sehingga malam Nisfu Syaban dihitung sejak hari Selasa, tanggal 7 Maret 2023. Kaum muslimin sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam Nisfu Syaban tanggal 7 Maret 2023 ini. Sementara untuk niat puasa Syaban dilakukan pada hari Rabu, 8 Maret 2023.

Namun jika mengikuti Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Tajdid PP Muhammadiyah dan Majelis Tarjih, maka nisfu Syaban jatuh di tanggal 6 Maret sampai 7 Maret 2023.

Tanggal 6 Maret merupakan malam Nisfu Syaban dan kaum muslimin disunnahkan berpuasa di tanggal 7 Maret 2023. Penanggalan ini mengacu kepada Kriteria Kongres Turki 2016.

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Jika niat puasa Nisfu Sya’ban dan tata cara puasa dilakukan dengan benar, maka orang yang berpuasa akan mendapat keutamaan yang besar. Beberapa keutamaan puasa Nisyfu Sya’bandirangkum di bawah ini:

1. Mendapat Pahala Besar dan Ampunan Dosa

Keutamaan niat puasa Syaban adalah adanya ampunan dosa yang besar serta memperoleh pahala di sisi Allah. Hal ini sebagaimana yang disampaikan di dalam hadist oleh Muadz bin Jabal radiallahu anhu.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada sahabat bahwa Allah azza wa jalla mendatangi semua makhluk-Nya di malam Nisfu Syaban. Allah juga akan mengampuni dosa seluruh makhluk kecuali orang yang sedang bermusuhan dan orang musyrik.

Pada hadist lain dari Abdullah bin Amr, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengatakan bahwa dua orang yang dikecualikan mendapat ampunan Allah adalah orang yang membunuh jiwa tidak bersalah dan orang yang bermusuhan.

Beberapa ulama menilai bahwa hadist malam nisfu Syaban di atas memiliki jalur periwayatan yang lemah atau dhaif. Namun, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan bagaimana generasi tabiin terdahulu senang menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan melaksanakan beragam ibadah sunnah seperti sholat.

2. Dikabulkannya Doa

Allah berjanji akan mengabulkan segala doa dari siapa saja yang memohon kepada-Nya di malam Nisfu Syaban. Ada sebuah hadist khusus yang menerangkan keutamaan puasa Nisfu Syaban di dalam riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya bernomor 1388.

Hadist ini diriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Sabrah dari Ibrahim bin Muhammad, kemudian dari Mu’awiyah bin Abdillah bin Ja’far. Hadist ini menganjurkan agar kaum muslim berpuasa di siang hari dan menghidupkan shalat di malam harinya jika memasuki malam pertengahan bulan Syaban.

Ketika matahari terbenam saat malam pertengahan bulan Syaban, Allah turun ke langit dunia. Allah pun berfirman bahwa siapa saja orang yang meminta ampunan maka pasti akan Allah ampuni.

Allah juga pasti akan memberi rezeki kepada siapa saja yang meminta, Allah akan mengabulkan doa yang diminta hamba-hamba Nya hingga terbit fajar. Hanya saja, sebagian ulama memang ada yang mempermasalahkan salah satu perawi hadist ini yakni Ibnu Abi Sabrah.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini