Niat Sholat Jumat (Arab, Latin, Terjemahan) dan Rukunnya

Jika Anda merupakan makmum sholat Jumat, maka bacaan niat sholat Jumat makmum yang bisa Anda contoh sebagai berikut lengkap dalam bahasa Arab, latin dan terjemahannya:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii fardlol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillahi ta’aala.

“Aku niat melakukan Sholat Jumat dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Bacaan niat sholat Jumat sebelum adzan maupun setelah adzan tetap sama. Niat sebaiknya dibaca sebelum khatib mulai berkhutbah mengingat khutbah termasuk ke dalam rukun atau rangkaian sholat Jumat.

2. Takbiratul Ihram

Setelah niat sholat Jumat, rukun sholat Jumat kedua adalah takbiratul ihram dengan membaca “Allahu Akbar”. Takbiratul ihram disunnahkan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak. Takbiratul Ihram berfungsi untuk mengharamkan hal-hal di luar sholat.

3. Membaca Surah Al Fatihah

Rukun sholat Jumat ketiga adalah membaca surah Al Fatihah. Sebelum membaca surah Al Fatihah Anda juga bisa membaca doa iftitah yang termasuk sunnah sholat. Disunnahkan untuk mengucapkan “aamiin” di akhir surah al Fatihah.

Bacaan sholat Jumat dan artinya sama seperti sholat fardhu pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada dua khutbah yang termasuk rukun sholat Jumat sementara pada sholat 5 waktu tidak terdapat khutbah.

4. Membaca Surah Pendek di Al Quran

Setelah membaca surah al Fatihah diteruskan dengan membaca surah-surah pendek di Al Quran. Tidak ada ketentuan khusus mengenai surah apa yang dibaca namun sebaiknya pilih surah yang tidak terlalu panjang sehingga bisa dibaca dari awal hingga selesai.

5. Rukuk dengan Thuma’ninah

Rukuk dengan thuma’ninah atau rukuk hingga seluruh persendian di tubuh terasa tenang. Bacaan sholat Jumat untuk posisi rukuk, i’tidal, sujud dan gerakan lain dalam sholat tetap sama.

Posisi rukuk yang baik adalah dengan membungkukkan badan dan meletakan kedua telapak tangan di lutut. Usahakan posisi tulang belakang saat rukuk rata dengan kepala

6. I’tidal dengan Thuma’ninah

Setelah ruku’ kemudian badan ditegakkan hingga kembali seperti posisi sebelumnya disertai thuma’ninah. Di dalam kitab Kasyifatus Saja yang ditulis oleh Syekh Nawawi dijelaskan definisi i’tidal sebagai kembalinya posisi tubuh orang shalat sebelum ruku’.

Gerakan i’tidal tidak hanya harus dilakukan oleh orang yang sholat berdiri namun juga orang yang sholat dengan posisi duduk.

7. Sujud Disertai Thuma’ninah

Setelah i’tidal, posisi selanjutnya adalah sudut dan thuma’ninah saat sujud. Ketika sujud disunnahkan untuk membaca doa hingga persendian tubuh menjadi tenang.

Tujuh bagian anggota tubuh harus mengenai lantai ketika sujud yakni telapak tangan kiri dan kanan, lutut kiri dan kanan, ujung kaki kiri dan kanan, dahi, dan hidung.

8. Duduk Antara Dua Sujud

Setelah sujud selanjutnya bangkit untuk duduk di antara dua sujud. Ketika duduk antara dua sujud diharuskan untuk thuma’ninah atau tenang. Setelah duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali dan harus thuma’ninah.

Bacaan duduk di antara dua sujud sama seperti bacaan pada sholat fardhu lainnya. Doa tersebut bernilai sunnah sehingga tidak wajib dibaca dan tidak menjadikan sholat tidak sah apabila terlupa dibaca.

9. Berdiri untuk Rakaat Kedua

Sholat Jumat berapa rakaat? Sholat Jumat dilaksanakan sebanyak dua rakaat saja dan diawali dua kali khubah yang setiap khutbahnya bernilai seperti satu rakaat pada sholat zuhur.

Meskipun seseorang sudah niat sholat Jumat namun apabila ia terlambat mengikuti shalat Jumat dan tidak memperoleh satu rakaat pun bersama imam, orang tersebut harus menyempurnakan sholatnya menjadi sholat Zuhur.

Batasan seseorang tidak terhitung mendapatkan sholat Jumat adalah jika orang tersebut tidak sempat rukuk bersama dengan imam pada rakaat sholat yang kedua.

Setelah ikut sholat bersama imam hingga imam salam, orang tersebut harus segera bangkit untuk mel melaksanakan sholat zuhur sebanyak 4 rakaat. Hanya saja niat sholatnya tetap harus niat sholat Jumat sehingga telah menggugurkan kewajiban sholat Jumat.

10. Duduk Tahiyat Akhir

Setelah sujud pada rakaat kedua, rukun sholat berikutnya adalah duduk tasyahud akhir. Posisi duduk tasyahud akhir disebut juga dengan duduk tawaruk. Duduk tawaruk yakni duduk dengan meletakkan bokong di lantai dan menegakkan telapak kaki kanan.

Kemudian kaki kiri diletakkan di bagian bawah  betis kanan. Doa yang dapat dibaca ketika duduk tasyahud akhir adalah sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

“At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”

Arti: Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini