Niat Sholat Jumat (Arab, Latin, Terjemahan) dan Rukunnya

Hari Jum’at adalah hari yang diistimewakan di dalam Islam. Ada banyak amalan baik bersifat wajib hingga sunnah dilakukan pada hari Jumat. Salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan pada hari Jumat adalah sholat Jumat. Agar bernilai pahala, maka kaum muslimin harus mengetahui ketentuan niat sholat Jumat.

Hukum sholat Jumat adalah wajib bagi orang yang memenuhi syarat wajib sholat Jumat. Oleh karena itu tidak semua kaum muslimin diharuskan untuk melaksanakan sholat Jumat. Ada setidaknya enam syarat yang menjadikan seseorang diwajibkan untuk mengikuti sholat Jumat

Sebaliknya, apabila orang yang wajib sholat Jumat tidak melaksanakan ibadah ini selama tiga kali berturut-turut secara sengaja maka ia dihukumi seperti orang kafir. Mengingat pentingnya ibadah sholat Jumat, kaum muslimin harus memahami rukun sholat dan juga persyaratan yang membuat sholatnya menjadi sah.

Rukun Sholat Jumat Pertama: Khutbah

Rukun Sholat Jumat Pertama Khutbah

Rukun sholat Jumat dibagi menjadi dua yaitu sholat dan khutbah Jumat. Khutbah Jum’at dilakukan sebanyak dua kali khutbah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Selanjutnya, khutbah tidak boleh dilaksanakan setelah sholat seperti sholat Id karena merupakan syarat sholat Jumat.

Khutbah Jumat dilakukan sebanyak dua kali sebelum sholat merupakan rukun sholat Jumat menurut 4 mazhab dari kalangan Malikiyah, Syafi’iyyah, Hambali dan Hanafi. Ada setidaknya 5 rukun khutbatain atau rukun dua khutbah yang harus dipenuhi saat khutbah.

1. Memuji Allah di Kedua Khutbah

Rukun pertama khutbah sholat Jumat yaitu mengucapkan Alhamdulillah di kedua khutbah. Anda juga bisa mengucapkan kata-kata lain yang mengandung makna serupa di kedua khutbah yang disandarkan kepada lafadz Allah. Contoh kata-kata yang bisa digunakan adalah:

“Alhamdulillah/ Hamdan lillah/ Anaa haamidun lillah/ Lillahil hamdu”

2. Bershalawat di Kedua Khutbah Atas Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam

Rukun kedua adalah mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam menggunakan kalimat apapun yang biasa digunakan untuk bershalawat.

Syarat ucapan shalawat adalah menyebutkan secara jelas nama Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Tidak diperbolehkan bershalawat hanya menyebut kata dhamir atau kata ganti saja melainkan harus menyebut Muhammad, Nabi atau Rasul.

Contoh shalawat yang biasa diucapkan saat khutbah Jumat:

Allohumma Sholli/ Shollallahu/ Usholli/ Nusholli/ Ash-Sholaatu ‘Ala Muhammad/ ‘Ala Ahmada/ ‘Alar Rosuul

3. Memberikan Wasiat Takwa di Kedua Khutbah

Wasiat takwa harus diberikan oleh khatib Jumat kepada para jamaah sholat agar tetap bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Takwa bermakna menjalankan perintah Allah serta menjauhi seluruh larangannya. Wasiat untuk bertakwa disampaikan di kedua khutbah.

Contoh kalimat wasiat takwa yang biasa disampaikan adalah:

uushiikum bi taqwallahi/ athii’ullaha wahdzaruu ‘iqooballah.

Artinya: Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah/ Taatlah kalian kepada Allah dan berhati-hatilah kalian terhadap siksa Allah.

Isi wasiat takwa haruslah berisi anjuran agar kaum muslimin selalu taat dan waspada terhadap ancaman dosa akibat maksiat yang dilakukan. Wasiat takwa tidak cukup hanya dengan menyampaikan nasehat agar selalu waspada terhadap godaan duniawi.

4. Membacakan Satu Ayat Al Quran

Rukun khutbah Jumat selanjutnya adalah membacakan satu ayat Al Quran secara sempurna di salah satu khutbah, boleh khutbah pertama atau khutbah kedua. Umumnya khatib akan membacakan satu ayat Al Quran sempurna pada akhir khutbah yang pertama.

Ayat Al Quran yang dibacakan harus dapat dipahami maknanya bagi seluruh jamaah sholat.

5. Berdoa untuk Semua Orang Beriman

Rukun khutbah Jumat kelima adalah berdoa untuk kebaikan seluruh orang beriman baik laki-laki maupun perempuan di khutbah terakhir. Doa yang dibacakan adalah doa yang sifatnya ukhrawi untuk kaum muslim.

Disunnahkan untuk mendoakan kebaikan bagi kaum muslimin yang hadir saat sholat, kaum mukminah, serta pemimpin kaum muslimin.

Syarat Dua Khutbah

Syarat Dua Khutbah

Setelah mengetahui niat sholat Jumat dan juga rukun khutbah, Anda juga harus mengetahui apa saja syarat khutbah. Setidanya terdapat 10 syarat sah khutbah sebagai berikut:

  1. Suci dari najis baik pada pakaian, badan dan juga tempat
  2. Suci dari hadas besar dan hadas kecil. Agar suci dari hadas besar maka harus mandi wajib terlebih dulu. Agar suci dari hadas kecil dengan berwudhu.
  3. Menutup aurat secara sempurna dan tidak mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh
  4. Khatib berdiri saat khutbah jika mampu
  5. Di antara dua khutbah diselingi duduk dengan thuma’ninah hingga persendian pada tubuh merasa tenang. Saat duduk thuma’ninah disunnahkan sembari membaca surah Al Ikhlas. Apabila tidak duduk di antara dua khutbah maka khutbah dihukumi hanya sekali.
  6. Tidak melakukan kegiatan apapun (muwalah) di antara kedua khutbah. Saat duduk di antara dua khutbah tidak boleh terlalu lama dengan kadar maksimal dua rakaat ringan.
  7. Muwalah kedua khubah dengan sholat. Maksudnya adalah antara dua khutbah dengan waktu pelaksanaan sholat Jumat tida berjeda terlalu lama. Jeda waktu antara keduanya maksimal hanya dua rakaat ringan saja.
  8. Khutbah dilaksanakan saat memasuki waktu zuhur
  9. Rukun khutbah harus dibaca dengan bahasa Arab, misalnya shalawat, pujian kepada Allah, ayat Al Quran dan doa untuk kaum muslimin. Namun untuk nasihat atau wasiat khutbah boleh dalam bahasa yang dipahami jamaah sholat.
  10. Khutbah Jumat diperdengarkan kepada 40 orang yang dianggap terhitung di dalam sholat. Sehingga minimal terdapat 39 orang jamaah yang mendengar khutbah.

Rukun Sholat Jumat Kedua: Sholat

Rukun Sholat Jumat Kedua Sholat

Tata cara sholat Jumat sebenarnya sama dengan sholat fardhu 5 waktu yang lainnya. Sholat Jumat dimulai dengan niat, takbiratul ihram serta diakhiri dengan salam. Sholat Jumat dikerjakan sebanyak dua rakaat seperti sholat Subuh setelah dua khutbah di awal.

1. Membaca Niat Sholat Jumat

Rukun sholat yang pertama adalah membaca niat sholat Jumat. Bacaan niat sholat termasuk ke dalam rukun setiap ibadah mahdoh karena berfungsi untuk membedakan antara ibadah dengan kegiatan biasa. Niat sholat tidak harus selalu dalam bahasa Arab namun boleh juga dalam bahasa yang dikuasai.

Niat sholat Jumat berjamaah bisa dibaca sebelum azan waktu Zuhur berkumandang. Misalnya Anda membaca niat tersebut dari rumah saat akan berangkat sholat ke masjid terdekat.

Bacaan niat sholat dibedakan antara untuk imam dan makmum. Berikut niat sholat Jumat imam dalam bahasa Arab, latin dan terjemahan:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli fardhol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillahi ta’ala.

Artinya:

“Aku niat melakukan Sholat Jumat dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini