Rukun Shalat Ada Berapa? Ini Penjelasan & Hukumnya (Lengkap)

3. Berakal Sehat

Seseorang dibebani taklif hukum syara‘ atau kewajiban menjalankan syariat Islam selama orang tersebut berakal sehat. Sehingga orang gila tidak diwajibkan untuk sholat serta mereka tidak wajib mengqadha’ atau mengganti shalat yang tertinggal selama mereka tidak waras.

4. Suci dari Haid dan Nifas

Wanita yang sedang haid dan nifas tidak boleh shalat. Mereka tidak perlu mengqadha shalat yang tidak dikerjakan selama berhalangan. Namun mereka wajib mandi wajib setelah darah haid dan nifas berhenti keluar.

Daftar Sunnah Shalat

Daftar Sunnah Shalat

Rukun shalat adalah segala sesuatu yang diwajibkan untuk dikerjakan saat shalat agar shalat menjadi sah. Selain melaksanakan rukun, ada beberapa sunnah shalat yang bisa dikerjakan untuk menambah pahala shalat. Berikut sunnah-sunnah ketika shalat yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:

1. Mengangkat Kedua Tangan Saat Bertakbir

Takbiratul ihram berupa ucapan Allahu Akbar merupakan rukun shalat. Namun mengangkat kedua tangan saat bertakbir merupakan sunnah dalam sholat.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan di dalam hadist dari Ali bin Abi Thalib bahwa beliau shalallahu alaihi wa sallam mengangkat tangan saat takbir memulai shalat hingga sejajar dengan bahu. Selanjutnya beliau mengangkat tangan kembali sebelum rukuk dan saat bangkit dari rukuk.

Namun Rasulullah tidak mengangkat tangan saat duduk. Saat bangkit dari sujud dan akan berdiri beliau mengangkat tangan kembali.

2. Tangan Kanan Diletakkan di Atas Tangan Kiri

Sunnah dalam shalat selanjutnya adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Jabir radiallahu anhu bahwa Nabi Muhammad pernah berjalan melewati seseorang yang tengah melaksanakan shalat.

Orang itu meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan. Maka beliau pun melepaskan tangan tersebut kemudian membalikkan posisi tangannya, yakni tangan kanan di atas tangan kiri.

3. Membacaan Bacaan Iftitah

Banyak orang mengira bahwa doa iftitah yang dibaca di awal shalat merupakan salah satu rukun shalat. Padahal, doa iftitah termasuk ke dalam sunnah shalat sehingga apabila tidak dibaca tidak akan membuat shalat menjadi tidak sah. Bacaan doa iftitah yang dicontohkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah

Allahumma ba`id baini wa baina khadatayaya kamaba adta bainal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqini min khathayaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad dannas, Allahummaqhsilni bilma’i was salji wal barad

(Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan ufuk timur dari ufuk barat. Ya Allah sucikanlah alu sebagaimana disucikannya kain putih dari kotoran, sucikanlah aku dengan air salju dan air dingin)

4. Membaca Aaamiin

Selesai membaca surah Al Fatihah disunnahkan untuk membaca aamiin. Bacaan aamiin bisa diucapkan saat sedang shalat sendiri maupun shalat berjamaah. Bacaan aamiin juga disunnahkan dibaca oleh imam ataupun makmum.

5. Membaca Surah Pendek

Disunnahkan setelah membaca surah Al Fatihah untuk membaca surat-surat pendek dari Al Quran. Bacaan surah pendek bisa dbaca di dua rakaat shalat yang pertama. Selain surah pendek sebenarnya juga dipersilahkan untuk membaca surah panjang sesuai kemampuan

6. Membaca Doa-Doa Shalat

Sunnah berikutnya adalah membaca doa-doa dalam shalat terutama ketika sedang rukuk, i’tidal, sujud serta duduk di antara dua sujud.

7. Duduk Istirahat Setelah Sujud

Setelah dalam posisi sujud dan ingin bangkit ke rakaat berikutnya disunnahkan untuk duduk istirahat sebentar.

8. Membaca Bacaan Tasyahud Awal

Di dalam suatu hadist Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda agar apabila salah seorang di antara kaum muslimin duduk (tasyahud) saat shalat, maka ucapkan bacaan “at tahiyatu lillah…”. Bacaan duduk tasyahud sebagaimana di dalam HR Bukhari nomor 831 dan HR Muslim nomor 402 sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

“At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”

Arti: Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya (HR. Bukhari no. 6265 dan Muslim no. 402)

9. Salam Kedua

Salam pertama dalam shalat merupakan rukun shalat yang wajib untuk dilakukan. Namun salam kedua sendiri merupakan sunnah shalat yang tidak akan membatalkan shalat apabila tidak dilakukan.

Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rukun shalat. Sebagian ulama merumuskan setidaknya ada 13 rukun dan sebagian lainnya 18 rukun. Meski berbeda jumlahnya namun sebenarnya perbedaan tersebut tidaklah esensial. Agar shalat sah, maka shalat tersebut harus memenuhi minimum rukunnya.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini