Wajib Tahu Fakta Film G 30 S PKI yang Dapat Penghargaan FFI

Banyak beredar fakta film G 30 S PKI baru terkait peristiwa itu dan membuat masyarakat mampu menilai mana yang benar dan tidak di dalamnya. Menontonnya bisa dijadikan pelajaran mengapa ada pro dan kontra.

Baca juga : 5 Drama Terbaik Park Seo Joon Populer sampai Sekarang

Film pengkhianatan di era orde baru ini memang dulu jadi langganan dan wajib ditonton tiap 30 September. Selama kurang lebih 13 tahun lamanya, film ini dijadikan alat propaganda pemerintah orde baru.

Sebagai kendaraan politik agar mendapat legitimasi kekuasaan untuk Soeharto, ia meminta film ini tayang tiap 30 September malam. Tapi akhirnya September 1998, perintah itu dicabut karena terindikasi manipulasi sejarah.

Mengenal Lebih Dekat G30S PKI

Mengenal Lebih Dekat G30S PKI

Sebelum mengetahui fakta film G 30 S PKI, sebaiknya Anda pahami dulu tentang sejarah hingga tujuannya. G 30 S PKI yakni gerakan 30 September dilakukan partai komunis indonesia (PKI) jadi sejarah pahit.

Peristiwa ini tidak akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia saat itu. PKI sendiri ialah partai tertua terbesar di tanah air dan kalangan petani, buruh, hingga kaum intelek diakomodir olehnya.

Peristiwa ini terjadi tahun 1965 dan dipimpin pemimpin PKI terakhir, Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit). Di bawah kendalinya, perkembangan dari partainya sendiri makin nyata meskipun didapatkan via sistem parlementer.

Berdasarkan buku Api Sejarah 2, DN Aidit dukung konsep dari Khrushchev. Pandangan tersebut dianggap bertentangan dengan konsep milik Mao Zedong serta Stalin, bahwa pengembangan komunis hanya lewat perang.

Ada beberapa fakta film G 30 S PKI yang semakin menunjukkan pro kontra dari masyarakat. Kejadian ini sendiri terjadi ketika malam sampai dini hari, tepatnya akhir 30 September memasuki 1 Oktober.

Gerakan pemberontakan tersebut dilaksanakan PKI dan incarannya ialah para TNI AD RI. Sebanyak 3 dari total 6 jadi targetnya dan langsung dibunuh tepat di rumahnya.

Sementara itu untuk lainnya diculik kemudian dibawa ke lubang buaya. Keenam perwira tinggi TNI tersebut jadi korban G 30 S PKI.

Di antaranya yakni Letjen Anumerta Ahmad Yani, Mayjen Raden Soeprapto, dan Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono. Ada juga Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac Panjaitan, serta Brigjen Sutoyo Siswomiharjo.

Tujuan Gerakan G 30 S PKI

Sementara itu tujuan utama dari peristiwa ini ialah agar pemerintahan Soekarno digulingkan, kemudian Indonesia diganti jadi negara komunis. Apalagi PKI sendiri punya 3 juta lebih anggota.

Sehingga jadi partai komunis paling besar ketiga dunia, tepatnya setelah RRC dan Uni Soviet. Anda harus tahu apa saja fakta film G 30 S PKI yang jarang diketahui orang supaya lebih paham.

Berdasarkan buku sejarah untuk SMK IX, dijelaskan ada beberapa tujuan gerakan ini. Salah satunya ialah agar NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) bisa dihancurkan dan dijadikan sebagai negara komunis.

Selain itu tujuan lainnya ialah agar dapat singkirkan TNI AD dan kemudian kekuasaan pemerintahannya direbut. Mewujudkan cita-cita lain dari PKI juga menjadi tujuannya.

Di mana ideologi komunis dijadikan untuk pembentukan sistem pemerintahan dan dipakai untuk alat wujudkan masyarakat komunis. Bahkan ideologi pancasila juga akan diubah jadi ideologi komunis.

Selain fakta film G 30 S PKI yang ada dalam buku sejarah, nyatanya masih ada banyak belum diketahui kebenarannya. Secara umum gerakan ini dilatarbelakangi adanya dominasi ideologi NASAKOM (nasionalisme, agama, serta komunisme).

Hal tersebut terjadi selama penerapan era demokrasi terpimpin tepatnya tahun 1959-1965 dipimpin Soekarno. Namun penyebab lainnya gerakan yang sampai menewaskan jenderal ini karena hubungan TNI dan PKI tidak harmonis.

Fakta Film G 30 S PKI

Ada beberapa fakta menarik mengenai film ini yang masih banyak masyarakat tidak tahu, terutama jika belum menontonnya. Generasi yang sekarang berusia 20 tahun ke bawah pasti banyak yang tidak tahu.

Sebab tahun 2002 lalu penayangannya diberhentikan dan tidak boleh tayang setelah masa reformasi selesai. Berikut ini sejumlah fakta yang perlu untuk diketahui agar Anda lebih paham alasan banyak pro kontra:

  1. Film G 30 S PKI Tontonan Wajib

Sejak awal penayangannya di 1984, pemerintah orde baru meminta semua masyarakat Indonesia menonton film ini tiap 30 September. Tidak heran jika film ini paling banyak ditonton dan diputar.

Namun tayangan tersebut berhenti sejak era reformasi 1998. Banyak yang menyangsikan mengenai kebenaran sejarah dari film itu, termasuk TNI AU yang protes dan terus dipojokkan dalam kejadian tersebut.

  1. Rekayasa Orde Baru

Untuk fakta film  ini cukup menarik, dibuat dengan anggaran 800 juta. Sebagai sutradara, Arifin C Noer punya nama besar dari masanya sampai sekarang.

Sejak muncul di layar kaca, film ini masuk nominasi ajang Festival Film Indonesia 1984. Namun pada 1985 berhasil meraih penghargaan kategori film unggulan terlaris dan ini bertahan sampai 1995.

  1. Fokus di Soeharto dan Propaganda Bahaya Komunis

Film ini menampilkan Soeharto ketika masih jadi Pangkopkamtib mengenai dirinya di dalam penumpasan PKI setelah 30 September. Bahkan sebelum ditayangkan resmi, Soeharto beserta orang yang terlibat dalam penumpasan menontonnya dulu.

Soeharto mengatakan jika film tersebut menunjukkan kekejaman pendukung komunis pada jenderal dan rakyat Indonesia. Menariknya fakta film G 30 S PKI ini, masyarakat dilarang membicarakan isinya, bahkan di kelas sekalipun.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini