5 Makanan Khas Ende yang Harus Kalian Rasakan Kenikmatannya

Sebagai salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkenal dengan kulinernya setidaknya ada makanan khas Ende yang harus kalian coba, setidaknya sekali seumur hidup.

Baca juga: 9 Rekomendasi Tempat Makan Bigul di Bali Wajib Coba

Setiap hidangan tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri, sehingga kita akan kesulitan menemukan mana yang terbaik, sehingga semua pada akhirnya bergantung pada preferensi masing-masing. Di artikel berikut, kita akan mengupas lima jenis hidangan khas Ende secara lengkap!

Rekomendasi 5 Makanan Khas Ende yang Harus Kalian Cicipi Rasanya

Makanan Khas Ende
Sumber gambar: tstatic.net

Seperti hukum tak tertulis ketika berwisata, mencicipi berbagai kuliner suatu daerah adalah hal wajib. Selain itu, siapa pun yang penasaran dengan sajian dari kawasan nusantara, juga bisa mencoba makanan khas Ende berikut:

Daging Se’i

Makanan khas Ende
Sumber gambar: .indoteam.id

Ketika menyebutkan kata Ende atau NTT, maka olahan se’i paling sering muncul pertama kali di pikiran setiap orang. Se’i merupakan olahan daging asap khas Ende atau cara pengasapannya menggunakan metode tradisional memakai kayu bakar. 

Awalnya olahan se’i ini menggunakan daging rusa, namun karena berkurangnya populasi hewan tersebut, maka dagingnya diganti dengan daging sapi atau babi. Namun beberapa orang juga ada yang memakai daging putih, seperti ikan dan ayam.

Nama se’i tersebut berasal dari bahasa rote yang berarti dagingnya yang diiris tipis dan memanjang. Beberapa informasi penting yang harus kalian ketahui tentang se’i ini antara lain:

  • Perbedaan dengan Daging Asap Biasa

Orang awam kebanyakan salah sangka dengan salah satu dari makanan khas Ende ini, yaitu mengiranya sama dengan daging asap. Keduanya sekilas memang terlihat mirip, namun sebenarnya cukup berbeda. Perbedaan olahan se’i dengan daging asap biasa adalah:

  • Ketebalan Daging

Hidangan daging asap biasa penyajiannya dalam bentuk potongan-potongan cukup besar, sedangkan se’i penyajiannya dalam bentuk irisan tipis. Proses pengirisan daging olahan se’i tersebut pun telah dilakukan sejak proses marinasi, masak, hingga penyajian

  • Cara Memasaknya

Proses masak daging asap biasa adalah proses pengasapannya berlangsung setelah proses marinasi tanpa alat khusus. Sementara pada bagian makanan khas Ende ini, selama pengasapannya menggunakan kayu bakar kosambi dan dagingnya ditutup menggunakan daun kosambi selama enam hingga delapan jam. 

  • Kaya akan Gizi

Beberapa orang masih salah kaprah dengan mengira bahwa kandungan gizi dan nutrisi pada daging se’i akan hilang karena air berkurang selama proses pengasapan. Padahal tidak seperti itu, karena kandungan gizinya masih banyak, seperti protein, lemak, zat besi, fosfor, serta kalsium.

  • Penyajiannya Menggunakan Sambal

Hampir seluruh kawasan Indonesia melengkapi hidangan dengan sambal, begitu juga se’i yang menjadi bagian makanan khas Ende tersebut. Kenikmatan hidangan ini semakin bertambah ketika kalian melengkapinya dengan sambal rica, dabu, ataupun matah.

Namun di Ende, ada satu sambal khusus yang menjadi pendamping se’i, yaitu sambal lu’at. Sambal lu’at ini memiliki bahan dasar berupa jeruk nipis, cabai, serta daun lu’at.

Uwi Ai Ndota

Makanan khas Ende
Sumber gambar: timesmedia.co.id

Daftar kedua dari makanan khas Ende selanjutnya adalah Uwi Ai Ndota yang cara pelafalannya adalah “Wa’ai ai Ndota”.

Bahan dasar dari Uwi Ai Ndota ini adalah buah singkong dan berperan sebagai bahan pengganti nasi. Seperti yang kalian ketahui, nasi dan singkong sama-sama memiliki kandungan karbohidrat, sehingga cocok untuk menambah tenaga.

Walaupun bahan dasarnya singkong, namun cita rasa dari Uwi Ai Ndota ini tidak kalah enak dengan nasi yang terbuat dari beras kelas terbaik. Hal tersebut dilandasi oleh masyarakatnya yang menggunakan bahan singkong endemik dari kampung tetangganya, Nuabosi. 

Di mana singkong dari Nuabosi adalah singkong terbaik di penjuru NTT, yang bahkan bisa kita konsumsi secara mentah karena rasanya gurih dan manis.

  • Cara Mengolah 

Untuk mengolah hidangan kedua dalam daftar makanan khas Ende ini, caranya sebenarnya sederhana, namun butuh ketelatenan.

Pertama, para ibu di Ende akan memilih singkong-singkong segar dan membersihkannya, mulai dari kulit hingga daging umbi. Setelah itu, kalian harus memarut atau mencincang singkong tersebut agar bisa lanjut ke proses berikutnya.

Menariknya dari proses pencincangan ini adalah adanya suara khas yang keluar bunyi ketika para ibu mencincang dengan pisau dari rumah masing-masing. Biasanya juga sering melakukannya secara berirama, sehingga menghasilkan suara khas.

Kemudian memeras cincangan singkong hingga semua sarinya keluar dan ampasnya dipisahkan. Ampas perasan tersebutlah yang dikukus setelah mendapatkan taburan garam. Agar lebih wangi, kalian bisa menambahkan daun pandan ketika mengukus.

Setelah proses pengukusan yang berlangsung sekitar 30 menitan, singkong tersebut pun berubah menjadi Uwi Ai Ndota.

Follow Primaradio.co.id untuk mendapatkan informasi teruptodate Disini