-
Daftar Isi Show
Pendamping
Untuk menikmati Uwi Ai Ndota, masyarakat setempat biasanya menggunakan lauk berupa ikan bakar, sup ikan tongkol, serta sambal tomat ceri. Hidangan yang menjadi bagian makanan khas Ende tersebut walaupun terlihat sederhana, namun rasanya sangat nikmat, sehingga kalian bisa ketagihan.
Jagung Bose
Selain singkong, dahulu jagung juga menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat NTT secara umum. Oleh karena itu, selain jagung bose dari makanan khas Ende, masih banyak olahan jagung lainnya.
Jagung bose ini adalah sebuah hidangan dalam bentuk bubur dengan tambahan topping berupa kacang merah, kacang tanah, daging se’i, serta santan, sehingga rasanya sangat gurih sekaligus mengenyangkan.
Selain bisa kita makan sendiri, jagung bose ini, juga bisa kita konsumsi dengan ikan bakar atau lauk lainnya.
Nama lain jagung bose di Kabupaten Belu adalah “etu fai solur”, atau nasi yang ditumbuk. Penamaan tersebut karena cara membuatnya memang melalui proses penumbukan.
Masyarakat akan menumbuk jagung tersebut menggunakan alu dan lesung agar kulit arinya keluar. Setelah diolah menggunakan santan dan berbagai bumbu lainnya, maka hidangan ini pun siap kalian santap.
Sajian ini juga kaya akan nilai gizi, karena mengandung karbohidrat, protein, serta lemak. Di mana beberapa manfaat olahan ini untuk kesehatan antara lain baik untuk kesehatan, menjaga kepadatan tulang, hingga memperlancar saluran pencernaan.
Rumpu Rampe
Daftar makanan khas Ende selanjutnya ini bisa kalian temukan dengan mudah di berbagai warung makan Ende. Masyarakat Ende juga sering menyebut hidangan ini sebagai “ngeta” dan memiliki cita rasa mirip urap.
Nama rumpu rampe tersebut berasal dari bahasa Flores yang diartikan sebagai sesuatu yang ramai, beraga, dan berlimpah. Makna tersebut berkaitan dengan bahan baku rumpu rampe yang terdiri atas berbagai jenis macam sayuran.
Bahan utama pembuatan dari rumpu rampe tersebut adalah daun singkong, daun kelor, jantung pisang, serta daun atau bunga pepaya.
Cara membuat hidangan ini cukup mudah. Pertama kalian harus mencuci sayuran hingga bersih dan memotongnya kecil-kecil, kemudian rebus sampai matang.
Bahan tersebut ditiriskan kembali dan tambahkan sedikit garam agar rasa pahitnya berkurang, kemudian cuci kembali. Jangan lewatkan pemberian garam tersebut karena berperan besar untuk mengurangi rasa pahit hidangan kalian.
Terakhir, tambahkanlah bumbu pelengkap yang telah ditumis, seperti bawang merah, bawang putih, terasi udang, cabai, serta tomat.
Uniknya, demi menyesuaikan berbagai selera penikmatnya, hidangan ini juga telah dimodifikasi dengan menggunakan kangkung, ikan teri, maupun udang. Agar rasanya semakin enak, masyarakat setempat menggunakan ikan bakar atau daging se’i sebagai pendamping rumpu rampe.
Kue Alu Ndene
Makanan khas Ende terakhir pada pembahasan kali ini merupakan sajian snack atau makanan ringan. Menariknya, hidangan ini adalah hasil sampingan dari proses pembuatan Uwi Ai Ndota. Pada Uwi Ai Ndota, masyarakat mengambil hasil parutan singkong, sedangkan pada Alu Ndene ini mengambil saripatinya.
Endapan saripati tersebut akan dikeringkan dan berubah menjadi tepung, di mana tepung tersebutlah yang masyarakat setempat beri nama “Alu”. Lalu istilah Ndene berkaitan dengan proses pengolahan Alu menjadi camilan.
Proses pembuatannya adalah dengan membentuk Alu menjadi adonan menggunakan parutan kelapa dan garam. Setelah itu adonannya ditempelkan pada wajan tanpa minyak dan digepengkan menggunakan bagian belakang tempurung kelapa.
Baca juga: Resep Rujak Bulung Khas Bali dan Fakta Menariknya
Apabila satu sisinya sudah berubah warna, maka pembuat akan membalikkannya dan menunggu sisi lain matang sempurna. Agar olahan ini terasa lebih enak, maka ada tambahan parutan gula merah sebagai pelengkap.
Setelah melihat makanan khas Ende di atas, maka saat berkunjung ke Flores pastikan untuk mencicipi semua hidangan tersebut.
